Monthly archives: December 2016

10 Tim Paling Sering Dihadiahi Penalti di Liga Serie A

Sepuluh tim berikut paling sering mendapatkan hadiah penalti di Serie A sepanjang tahun 2016. Di urutan teratas adalah tim asal Turin.

Namun, tim tersebut bukanlah Juventus, melainkan sang tetangga Torino. Selama kalender satu tahun ini, Il Toro tercatat 15 kali dihadiahi penalti oleh wasit di Serie A, lebih banyak dibandingkan tim-tim lainnya.

Dari 16 penalti yang mereka dapatkan, tak semuanya bisa dikonversi Torino menjadi gol. Torino mencetak 11 gol penalti, sedangkan lima lainnya gagal.

Di bawah Torino adalah Lazio, yang mendapatkan 12 hadiah penalti di Serie A selama periode awal Januari sampai akhir Desember 2016. Di sepuluh besar, juga bercokol nama AS Roma (10), AC Milan (10), Napoli (8) dan Fiorentina (8).

Hadiah penalti terbanyak di Serie A tahun 2016
15 – Torino (jadi gol: 11)
12 – Lazio (jadi gol: 11)
10 – AS Roma (jadi gol: 10)
10 – Sassuolo (jadi gol: 8)
10 – AC Milan (jadi gol: 7)
9 – Chievo (jadi gol: 6)
8 – Napoli (jadi gol: 8)
8 – Atalanta (jadi gol: 5)
8 – Fiorentina (jadi gol: 5)
7 – Carpi (jadi gol: 5).

Yang cukup menarik adalah Roma. Dari sepuluh hadiah penalti tersebut, sembilan di antaranya mereka dapatkan musim ini (terbanyak di Serie A 2016/17). Sementara itu, satu hadiah penalti lainnya diberikan wasit selama periode 1 Januari sampai akhir musim 2015/16 kemarin.

Hadiah penalti di Serie A 2016/17
9 – AS Roma (jadi gol: 9)
6 – Fiorentina (jadi gol: 4)
5 – AC Milan (jadi gol: 3)
5 – Torino (jadi gol: 4)
5 – Sassuolo (jadi gol: 5)
4 – Lazio (jadi gol: 4)
3 – Pescara (jadi gol: 1)
3 – Cagliari (jadi gol: 1)
3 – Crotone (jadi gol: 2)
3 – Sampdoria (jadi gol: 2)
3 – Atalanta (jadi gol: 3)
2 – Inter Milan (jadi gol: 1)
2 – Napoli (jadi gol: 2)
2 – Udinese (jadi gol: 2)
2 – Chievo (jadi gol: 2)
1 – Juventus (jadi gol: 1)
1 – Bologna (jadi gol: 1).

Juventus tidak masuk dalam sepuluh besar tim yang paling sering mendapatkan hadiah penalti di Serie A sepanjang tahun 2016. Mengingat musim ini mereka baru cuma sekali mendapatkannya, maka itu merupakan hal wajar.

Inter Milan pun tak jauh beda. Musim ini, Nerazzurri baru dua kali diberi hadiah penalti di Serie A.

Source: 7up2

Steven N’Zonzi Jadi Pemain Dengan Operan Paling Akurat di La Liga

Juventus belakangan ini kabarnya sedang mengincar gelandang 28 tahun Prancis Steven N’Zonzi. Jika melihat kemampuan yang dimiliki sang pass master milik Sevilla, maka ketertarikan itu adalah sebuah hal yang wajar.

Dalam semua penampilannya bersama Sevilla di semua kompetisi musim 2016/17 sejauh ini (La Liga, Liga Champions, Piala Super Eropa, Supercopa de Espana), N’Zonzi sudah membukukan 1533 operan akurat. Angka itu mengungguli pemain-pemain berbasis La Liga lainnya, termasuk Javier Mascherano (Barcelona), Koke (Atletico Madrid) dan Toni Kroos (Real Madrid).

Operan akurat pemain-pemain La Liga (semua kompetisi):
1533 – Steven N’Zonzi (rata-rata akurasi 89%)
1403 – Javier Mascherano (91%)
1388 – Koke (85%)
1375 – Toni Kroos (92%)
1312 – Bruno Soriano (89%)
1258 – Sergio Busquets (90%)
1209 – Gabi (85%)
1083 – Gerard Pique (90%)
1057 – Asier Illarramendi (84%)
1034 – Samuel Umtiti (92%).

N’Zonzi telah membukukan 1533 operan akurat di semua kompetisi musim ini. Jumlah tersebut merupakan 89% dari total operan yang dia catatkan (1722 operan).

N’Zonzi direkrut Sevilla dari Stoke City dengan nilai transfer cuma €8 juta pada Juli 2015. Sevilla mengontraknya hingga Juni 2019.

Saat ini, seiring makin vitalnya peran dia di tim, harga N’Zonzi sudah melambung tinggi. Juventus diperkirakan bakal butuh dana sekitar €30 juta jika ingin memboyongnya ke Turin.

Source: 7up2

Ternyata Frustasi Bermain di Chelsea Jadi Alasan Oscar Pindah ke Liga China

General Manager Shanghai SIPG, Sui Guoyang, mengungkapkan bahwa Oscar memilih pindah ke Tiongkok karena ia lelah terus dicadangkan di Chelsea.

Gelandang asal Brasil tersebut sudah dipastikan meninggalkan Chelsea musim dingin ini. Ia akan memulai petualangan baru di negeri Tirai Bambu bersama klub Chinese Super League, Shanghai SIPG.

Biaya transfernya sendiri sangat mahal, mencapai 52 juta Pounds alias sekitar 60 juta Euro. Sementara gajinya juga sangat ‘wah’, mencapai 20 juta Pounds per tahun. Ia pun menjadi pesepakbola dengan gaji tertinggi kedua di dunia.

Oscar sendiri tak banyak bicara soal kepindahannya ke Asia tersebut. Justru kini GM dari SIPG yang mengungkap alasan sebenarnya Oscar bersedia meninggalkan Stamford Bridge.

“Oscar tak jadi pilihan Antonio Conte karena ia tidak memiliki tempat dalam formasi 3-4-3 Chelsea,” beber Guoyang seperti dilansir Goal International.

“Hal itu memainkan peran kunci dalam keinginannya untuk pindah. Ia merasa tidak enak untuk duduk di bangku cadangan dan tidak terlibat dalam pertandingan. Ia masih sangat muda.”

“Oscar ingin kembali ke tim nasional Brasil. Beberapa kompatriotnya bermain di CSL dan mereka masih bisa dipanggil ke tim nasional. Jadi hal itu membantunya untuk membuat keputusan untuk pindah ke Tiongkok,” terangnya.

Namun Guoyang juga menmbahkan satu lagi faktor pendukung kepindahan Oscar ke SIPG. Faktor tersebut adalah hadirnya sosok eks manajer The Blues di klub tersebut.

“Dan tentu saja, penunjukan Andre Villas Boas adalah nilai plus. Oscar tahu kami adalah klub yang ambisius,” tegasnya.

Oscar sudah empat setengah tahun memperkuat Chelsea, sejak direkrut senilai £19,35 juta dari Internacional. Kariernya di Stamford Bridge telah habis, dan dia akan gabung Shanghai SIPG di awal bursa transfer Januari 2017.

Oscar mencetak 38 gol dalam 203 penampilan dengan seragam Chelsea. Dia juga membantu Chelsea menjuarai Liga Europa 2012/13 serta Premier League dan Piala Liga musim 2014/15.

Source: 7up2

Ryan Giggs Dinilai yang Paling Cocok Tangani Swansea City

Legenda Manchester United, Ryan Giggs, dikabarkan ESPN pada Rabu (28/12/2016) digadang-gadang menjadi kandidat kuat manajer anyar Swansea City menggantikan Bob Bradley.

Nama Ryan Giggs sebenarnya sudah lama dikaitkan dengan posisi manajer Swansea City. Pria asal Wales sempat dijagokan sebagai pengganti Francesco Guidolin yang dipecat The Swans pada 3 Oktober 2016.

Namun, ketika itu Swansea City malah menunjuk Bob Bradley. Pada kenyataannya, pria asal Amerika Serikat itu hanya bertahan selama 85 hari menduduki kursi manajer Swansea City.

Bradley dipecat usai Swansea City menelan sejumlah hasil minor di Premier League. Di bawah asuhan Bradley, Leroy Fer dan kawan-kawan hanya meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, dan kalah tujuh kali dari total 11 pertandingan yang membuat mereka kini berada di posisi ke-19 dengan koleksi 12 poin.

Bradley merupakan manajer keempat yang dipecat Swansea City dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, Michael Laudrup, Garry Monk, dan Francesco Guidolin sudah lebih dulu merasakan pemecatan oleh klub yang bermukim di Liberty Stadium tersebut.

Oleh sebab itu, Ketua Swansea, Huw Jenkins, tak ingin keliru lagi memilih sosok manajer untuk klubnya. Jenkins kabarnya terkesan dengan sosok Giggs yang sempat menjadi manajer interim dan asisten pelatih di Manchester United.

Namun, Giggs tak sendiri dalam bursa manajer anyar Swansea City. Media-media Inggris menyebut klub asal Wales itu juga berminat pada Chris Coleman, Gary Rowett, Alan Pardew, hingga Frank de Boer.

Saat ini, Swansea City sementara diambil alih oleh pelatih tim pertama Paul Williams dan Alan Curtis. Pengumuman posisi manajer baru akan dilakukan segera ketika bursa transfer Januari 2017 dibuka.

Source: 7up2

Barcelona dan Real Madrid Bersaing Dapatkan Gelandang Menjanjikan Dortmund ini

Barcelona dikabarkan Sport, Rabu (28/12/2016), tertarik mendapatkan tanda tangan gelandang Borussia Dortmund, Julian Weigl. Bukan hanya Barca, Real Madrid juga disebut-sebut menginginkan servis Weigl.

Pemain asal Jerman tersebut merupakan salah satu aset berharga buat Die Borussen. Pada musim lalu, dia tampil selama 3.867 dalam 51 pertandingan di seluruh ajang kompetisi.

Memasuki musim ini, pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu tetap menjadi pilar utama Dortmund. Julian Weigl tampil dalam 22 pertandingan dan mencetak satu gol. Dari 22 pertandingan itu, Weigl tercatat 16 kali bermain selama 90 menit penuh.

Penampilan apik gelandang 21 tahun tersebut membuat Barcelona kepincut untuk meminangnya. Bahkan, Direktur Olahraga Los Cules, Robert Fernandez, menempatkan Weigl sebagai salah satu buruan utama pada bursa transfer Januari atau musim panas 2017.

Nantinya, Julian Weigl bakal diplot sebagai penerus Sergio Busquets. Kemampuan mengolah bolanya pun dinilai sangat mirip dengan pemain timnas Spanyol tersebut.

Selain Barcelona, Real Madrid juga tertarik memboyong Weigl ke Santiago Bernabeu. Kehadiran mantan pemain 1860 Munchen tersebut diharapkan dapat menambah solid lini tengah El Real.

Akan tetapi, upaya Barcelona dan Real Madrid mendapatkan servis Julian Weigl tidak akan mudah. Selain tenaganya yang masih dibutuhkan, Weigl juga masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2021 bersama Borussia Dortmund.

Source: 7up2

5 pemain bola ini jadi bukti uang mengubah segalanya

Bagi pemain bola, fenomena pindah-pindah klub jadi hal yang wajar. Apalagi, kalo pemain itu punya skill yang jago banget, pasti banyak deh klub yang ngantri buat beli tuh pemain. Alasan pindahnya seorang pemain juga bisa macem-macem, ada yang pindah karena pengen nyari klub lebih jago, ada juga yang gara-gara dibuang sama klub lamanya.

Tapi, cerita jadi beda, kalo ada pemain yang pindahnya cuma gara-gara uang doang. Tawaran gaji berlimpah, bikin beberapa pemain berikut ini jadi rela berpaling hati ke klub lain. Wah kalo yang kayak gini bisa dibilang mata duitan nggak ya? Yuk, simak ulasannya bareng-bareng.

1.    Ashley Cole

Pada masa keemasannya, Ashley Cole bisa dibilang sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia. Cole dibesarkan oleh akademi Arsenal dan begitu diandalkan untuk mengisi lini pertahanan The Gunners. Sampai suatu ketika, pada 2006, Cole menolak tawaran perpanjangan kontrak dari manajemen Arsenal. Cole kecewa dengan jumlah gaji di proposal kontrak barunya itu yang hanya 55 ribu poundsterling per pekan. Melihat klub tetangga, Chelsea, bisa memberikan gaji yang lebih besar, Cole pun akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Stamford Bridge.

2.    Luis Figo

Nggak cuma dicap sebagai pengkhianat, kepindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid pada 2000 silam, juga dibumbui unsur uang. Pasalnya, pada proposal kontrak baru yang ditawarkan manajemen Barca, gaji Figo nggak dinaikin sedikitpun. Padahal pemain asal Portugal tersebut udah ngerasa udah ngasih permainan cemerlang untuk publik Camp Nou. Figo yang kecewa pun akhirnya memilih untuk hengkang ke Madrid yang bisa ngasih gaji sesuai keinginannya.

3.    Hulk

Kariernya sangat cemerlang saat Hulk masih membela FC Porto. Peforma ciamiknya, bikin klub-klub besar seperti Chelsea dan Real Madrid begitu berniat untuk memakai jasa pemain asal Brasil tersebut. Namun, sungguh ngejutin, pada 2012 lalu, Hulk malah lebih memilih pindah ke klub kaya raya Rusia, Zenith St. Petersburg dengan total biaya transfer mencapai 60 juta Euro. Nggak berhenti sampai di situ, jendela transfer musim panas kemarin, Hulk lagi-lagi ngebuat sensasi dengan pindah ke klub Tiongkok, Shanghai SPIG. Di sana, Hulk menerima gaji sebesar 384 ribu Euro per pekan. Wow!

4.    Alex Teixeira

Musim lalu, umurnya masih 25 tahun dan penampilannya begitu cemerlang bersama Shaktar Donetsk. Nggak heran, kalo dua klub Liga Inggris, Arsenal dan Liverpool begitu bernafsu untuk memboyongnya pada bursa transfer musim dingin Januari lalu. Namun, tanpa diduga-duga, Teixeira justru lebih memilih berkarier di liga Tiongkok bersama Jiangsu Suning. Asal kalian tau aja, di Suning, Teixeira menerima bayaran yang gede banget, kalo dirupiahin mah bisa mencapai 3,6 miliar rupiah per pekan.

5.    Oscar

Pemain yang satu ini ngasih kejutan setelah memutuskan pindah ke klub Tiongkok, Shanghai SIPG pada Januari mendatang. Oscar emang kesulitan buat dapetin tempat utama di Chelsea musim ini. Tapi, di umurnya yang masih 25 tahun, amat sayang rasanya bila pindah ke liga yang kurang kompetitif seperti di Tiongkok. Mungkin karena tawaran gaji di sana gede banget kali ya. Kabarnya, di klub barunya itu, Oscar bakalan nerima gaji sebesar 400 ribu poundsterling per pekan

Source: 7up2

Swansea Pecat Pelatih Lagi, Legenda MU ini Jadi Kandidat Utama

Ryan Giggs, legenda Manchester United (MU), memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai pelatih. Itu karena kursi pelatih Swansea City sedang kosong usai Bob Bradley dipecat.

Giggs sendiri sudah memiliki pengalaman dalam ilmu kepelatihan saat menjadi asisten Louis van Gaal di MU. Kini, peluangnya untuk menjadi pelatih kepala terbuka lebar menyusul keputusan Swansea yang melakukan perubahan. Ya, secara tak terduga, Swansea mengumumkan kepergian Bradley pada Rabu (28/12/2016) dinihari WIB. Keputusan tersebut diambil setelah Swansea dipermalukan West Ham United 4-1 di Liberty Stadim, Senin (26/12/2016).

“Sayangnya, banyak hal tidak bekerja seperti yang direncanakan dan kami merasa harus membuat perubahan dengan setengah musim yang tersisa. Klub telah melalui masa yang sulit, kami harus mencoba dan menemukan jawaban untuk keluar dari situasi ini,” kata chairman Swansea Huw Jenkins seperti dikutip Goal.

Usai pemecatan Bradley, Giggs yang menghabiskan karier bermainnya untuk MU itu langsung menempati daftar teratas kandidat pelatih The Swans. Ia mengalahkan nama-nama seperti Gary Rowett, Chris Coleman, dan Alan Pardew.

Sejatinya, ini bukan kali pertama Giggs dikaitkan dengan posisi pelatih Swansea. Sebelum mengangkat Bradley pada Oktober 2016, nama Giggs yang santer dikabarkan akan menjadi pelatih Swansea. Pembicaraan pun sempat dilakukan kedua pihak.

“Saya sedang menikmati waktu luang dan saya mendapatkan panggilan dari Swansea. Saya bertemu dengan mereka beberapa kali, tapi pada akhirnya saya merasa ambisi mereka tidak benar-benar cocok dengan saya,” ungkap Giggs saat itu.

Di sisi lain, kekalahan dari West Ham semakin membuat Swansea terpuruk. Hingga pekan ke-18, mereka masih berada di posisi ke-19 karena baru meraih tiga kemenangan. Lima belas laga lain berakhir dengan tiga hasil imbang dan 12 kekalahan.

Source: 7up2

Ternyata Sosok Luka Modric Jadi Pemain Real Madrid yang Paling Dikagumi Suporter Barcelona

Beberapa suporter Barcelona, dikabarkan Marca, Selasa (27/12/2016), justru memilih Luka Modric sebagai yang pemain Real Madrid paling diminati jika harus bergabung dengan Barca, bukan Cristiano Ronaldo atau Gareth Bale.

Hal itu terungkap melalui survei dalam 300 tiket pertandingan El Clasico antara Barcelona melawan Real Madrid, di Camp Nou, 5 Desember lalu. Dari hasil survei tersebut, sebagian besar suporter Barcelona yang ikut serta dalam survei kagum kepada Luka Modric.

Pertandingan tersebut berakhir 1-1. Barcelona sempat unggul lebih dulu melalui Luis Suarez pada menit ke-59, sebelum Real Madrid akhirnya mampu pulang dengan raihan satu angka setelah Sergio Ramos menorehkan gol pada menit-menit akhir.

Menurut catatan Sky Sports, sepanjang laga melawan Barcelona, Luka Modric memang tampil impresif. Ia tercatat sebagai pemain paling banyak yang melakukan umpan sukses (59 berhasil dari 62 percobaan).

Selain itu, Luka Modric juga mampu melakukan tiga kali intercept. Jumlah yang diciptakan gelandang asal Kroasia itu lebih banyak ketimbang lima pemain Real Madrid yang tercatat masing-masing melakukan dua intercept.

Luka Modric bergabung dengan Real Madrid dari Tottenham Hotspur pada 2012. Pada musim 2016-2017, pemain yang baru memperpanjang kontrak hingga 2020 tersebut telah menorehkan 11 gol dan 29 assist dalam 188 pertandingan di berbagai ajang.

Source: 7up2

Pemain Leverkusen, Hakan Calhanoglu Jadi Pengganti Oscar di Chelsea?

Chelsea dikabarkan Daily Mail pada Selasa (27/12/2016), tertarik mendatangkan gelandang Bayer Leverkusen, Hakan Calhanoglu, untuk menggantikan Oscar yang dilepas ke Shanghai SIPG.

Manajer Antonio Conte diklaim telah mengirim para pencari bakat Chelsea untuk memantau permainan Hakan Calhanoglu. Pemain asal Turki itu dianggap sebagai sosok tepat pengganti Oscar yang dilepas seharga 60 juta poundsterling ke China.

Keinginan Conte pada Calhanoglu ditengarai sebagai upaya memperkaya lini tengah Chelsea. Oleh sebab itu, kehadiran Calhanoglu tentu akan menambah persaingan lini tengah Chelsea yang selama ini dihuni Eden Hazard, Pedro Rodriguez, atau Willian.

Nama Hakan Calhanoglu mulai tenar berkat penampilan apiknya bersama Leverkusen. Pemain berusia 22 tahun itu sejauh ini sudah mencetak empat gol dan empat assist dalam 13 laga Bundesliga 2016-2017.

Meski demikian, Chelsea tak akan dengan mudah memboyong Calhanoglu ke Stamford Bridge pada Januari 2017. Hal itu dikarenakan sang pemain masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2019.

Hakan Calhanoglu merupakan produk asli binaan akademi Karlsruher SC. Sejak bergabung dengan Bayer Leverkusen pada 2014, pemain berpostur 178 cm itu sudah mencetak 26 gol dan 28 assist dalam 113 pertandingan.

Source: 7up2

Arsene Wenger Lega Arsenal Akhiri Tren Buruk di Premier League

Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengaku lega timnya berhasil menyudahi tren buruk di Premier League setelah menang 1-0 atas West Bromwich Albion, Senin (26/12/2016). Bagi Wenger, hasil tersebut meningkatkan kepercayaan diri anak asuhnya.

Menjamu West Brom di Stadion Emirates, Arsenal bertekad memetik kemenangan karena dalam dua laga terakhir Premier League menelan kekalahan dari Everton (1-2) dan Manchester City (1-2).

Skuat Meriam London pun mampu tampil dominan. Berdasarkan statistik di situs resmi Premier League, Arsenal mencatatkan 75,6 persen penguasaan bola dan memperoleh 11 peluang bagus dari 26 kesempatan.

Namun, gol yang dinanti-nanti baru tercipta pada menit ke-86. Bola hasil sundulan Olivier Giroud yang memanfaatkan assist dari Mesut Ozil melesat mulus masuk ke dalam gawang West Brom. Hingga laga usai, skor 1-0 untuk kemenangan Arsenal tetap bertahan.

“Laga ini bisa saja berakhir dengan skor 0-0 dan terkadang Anda harus menerima hasil tersebut,” ujar Wenger.

“Saya percaya dengan tim ini, (kuncinya) terus menekan lawan tanpa henti, tidak terburu-buru, tidak panik, dan kami tidak membuat kesalahan di barisan pertahanan,” lanjutnya.

Kemenangan tersebut membuat Arsenal berada di peringkat empat klasemen sementara Premier League dengan mendulang 37 poin. Mereka tertinggal sembilan angka dari Chelsea yang menghuni posisi teratas.

“Bagi kami kemenangan itu sangat berarti untuk mental tim. Itu sebabnya saya selalu percaya ada sesuatu yang besar. Anda dapat melihatnya, mental tim ini tidak untuk kekalahan. Ini bisa menjadi suatu halangan, jadi tentunya menjadi hal yang bagus bisa menemukan jalan keluar,” imbuh manajer asal Prancis itu.

Konsistensi Arsenal akan kembali diuji pada laga pembuka awal tahun saat bersua Crystal Palace di Stadion Emirates, Minggu (1/1/2017).

Source: 7up2