Monthly archives: February 2017

Usai Ranieri Dipecat, Berikutnya Adalah Antonio Conte

Gary Neville mengkritik keputusan Leicester City memecat Claudio Ranieri, dengan bercanda bahwa Antonio Conte yang akan ditendang oleh Chelsea musim depan.

Ranieri dipecat oleh klubnya usai mereka menelan lima kekalahan beruntun di Premier League, yang membuat tim duduk di peringkat 17 klasemen, hanya berjarak satu poin dari zona degradasi.

Itu berarti manajer Italia kehilangan posisinya usai membawa klub juara liga, nasib serupa seperti yang dialami Jose Mourinho musim lalu di Chelsea.

The Blues sendiri kini ada di jalur yang tepat untuk kembali meraih trofi juara musim ini di bawah asuhan Conte, dan Neville bercanda jika tren terus berlanjut, maka eks Juventus itu akan jadi yang berikutnya dipecat.

Eks Manchester United juga menyebut memenangkan Premier League kini sudah menjadi kutukan tersendiri bagi para manajer.

“Juara Premier League adalah sebuah piala beracun. Conte yang akan dipecat musim depan!” tulis Neville di Twitter.

Leicester akan bermain melawan Liverpool di pertandingan mereka berikutnya di Premier League.

Source: 7up2

Daftar Pemain Bola yang Paling Jago Menggiring Bola Sepanjang Sejarah

Dalam permainan sepak bola, menggocek menjadi unsur yang bisa dibilang sangat penting. Ada lima nama yang paling lihai soal ini. Para lawan dibuat tak berdaya oleh gerakannya.

Sepak bola adalah satu-satunya olahraga yang menawarkan kepada penonoton untuk menyaksikan contoh pergerakan yang indah. Pemain dengan gerakan yang luwes memperdaya lawan dengan cara sedemikian rupa.

Banyak yang bisa jadi contoh. Neymar misalnya yang terkenal memiliki skill nomor wahid soal memperdaya lawan. Penonton dibuat terkesima oleh aksinya.

Nah, masih ada nama-nama lain yang punya kemampuan serupa. Siapa saja mereka? Berikut Kami menyajikannya untuk anda dikutip dari Sportskeeda.

5. Ronaldo

Ronaldo atau yang dijuluki El Fenomeno, merupakan striker yang punya kemampuan melewati lawan. Dia seperti meneruskan tradisi pemain Brasil yang acap menari samba di lapangan.

Banyak yang menyebutnya seperti Pele. Dia juga punya kelihaian mencetak gol dan finishing yang menawan.

Mantan pemain Real Madrid ini bak paket lengkap sebagai striker. Dalam masa jayanya, dia seperti tak terhentikan. Buktinya, dia berhasil meraih tiga gelar pemain terbaik dari FIFA.

4. Diego Maradona

Tentu saja, Diego Armando Maradona masuk dalam daftar ini. Legenda Argentina ini seperti membuat penonton ternganga ketika menyaksikannya bermain di lapangan.

Pada 1986, dia membuat aksi brilian. Ketika gocekan Diego Maradona melewati 5 pemain Inggris lalu diumpan sampai bola melambung ke atas. Maradona pun menyambut dengan tangannya. Saat itulah bola masuk ke gawang Inggris.

Kontroversi? Ya benar. Namun, dia terus dipuja sebagai pemain dengan gol tangan Tuhan. Bahkan, dia pernah mencetak salah satu gol terbaik sepanjang masa dan terpilih sebagai The Goal of Century atas golnya itu.

3. Ronaldinho

Nama lainnya yang punya aksi lihai ini adalah Ronaldinho. Ya legenda hidup sepak bola Brasil itu memang selalu disematkan julukan Goyang Samba.

Aksinya pertama kali dimulai saat membantu timnas Brasil pada Piala Dunia 2002. Kemudian, pada 2003 Barcelona berhasil mendatangkannya ke Camp Nou.

Melihat aksi Ronaldinho bermain, seolah menunggu keajaiban apa yang akan dilakukan dengan dribbling mengaggumkan saat bola di kakinya. Karena bagi dia sepak bola itu adalah kegembiraan, yang harus dimainkan dengan bebas dan dinikmati.

2. Lionel Messi

Satu lagi talenta dari Argentina, yakni Lionel Messi. Dia merupakan pemain yang disebut-sebut titisan dari Maradona.

Messi sendiri punya cara giring bola yang unik. Cara Messi menggiring bola tak bertumpu dengan kecepatan. Aksinya menggiring bola dipenuhi dengan gerakan-gerakan tidak terduga yang membuatnya sangat sulit dihentikan.

Messi ketika membawa bola terus berlari dan berhenti secara tiba-tiba serta berbelok arah. Terdengar sederhana tapi dibutuhkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh yang luar biasa untuk melakukan hal ini.

1. Garrincha

Kehebatan Garrincha dalam menggiring bola seperti tertutupi nama besar dari Pele. Banyak yang bilang keberhasilan Brasil menjadi juara dunia tahun 1958, 1962, 1970 karna kehebatannya dalam mengacak-acak pertahanan lawan.

Nyatanya, Garrincha sendiri merupakan partner terbaik Pele. Dia acap membuka ruang dengan gerakan yang luwes serta mengirimkan bola kepada Pele.

Sosok yang punya asli Manuel Fransisco dos Santos padahal punya fisik yang kurang sempurna karena kaki sebelah kirinya lebih pendek enam cm. Namun, itu malah jadi keunggulannya dalam memainkan si kulit bundar.

Source: 7up2

Real Madrid, Bayern, Barca, Juve dan Chelsea Raja di Kompetisi Domestik

UEFA telah merilis peringkat koefisien klub terbaru Eropa dan tiga tim teratas berhasil mempertahankan posisi mereka, dengan Real Madrid menempati posisi pertama, Bayern Munich di posisi kedua dan Barcelona di posisi ketiga.

Peringkat itu didasarkan pada penampilan klub di 5 musim terakhir Liga Champions dan Liga Europa. Tidak mengherankan jika Real Madrid terus mempertahankan posisi teratas setelah mereka memenangkan Liga Champions sebanyak 2 kali dalam 3 tahun terakhir. Bayern Munich dan Barcelona telah sangat konsisten dalam 5 musim terakhir, di mana mereka selalu bersaing dalam tahap terakhir Liga Champions, dengan Barcelona memenangkan kompetisi itu pada musim 2014/15.

Chelsea yang merupakan tim Premier League dengan peringkat tertinggi dalam 4 tahun terakhir, kini menempati peringkat 10 karena kinerja mereka yang buruk musim lalu di mana mereka tersingkir di babak 16 besar di tangan Paris Saint-Germain. Juga, karena mereka tidak lolos ke kompetisi Eropa tahun ini.

Namun, bahkan dengan penurunan besar ini, mereka masih merupakan tim Premier League dengan peringkat koefisien tertinggi di Eropa. Arsenal menempati posisi ke-11, Manchester City menempati posisi ke-13, Manchester United di posisi ke-19 dan Tottenham Hotspur di posisi ke-20.

Liverpool yang mencapai final Liga Europa pada musim 2015/16 tetap tak mampu masuk ke posisi 30 besar karena kurangnya partisipasi mereka di kompetisi Eropa. Tim dari La Liga, Premier League dan Bundesliga mendominasi daftar 30 besar. Sedangkan beberapa raksasa Eropa  seperti AC Milan, Inter Milan dan Ajax Amsterdam juga tak masuk posisi 30 besar.

Ranking koefisien klub-klub Eropa 2017:

Real Madrid, Bayern, Barca, Juve dan Chelsea Raja di Kompetisi Domestik1 Real Madrid, Bayern, Barca, Juve dan Chelsea Raja di Kompetisi Domestik2

Source: 7up2

Massimiliano Allegri Tinggalkan Juve, Diego Simeone Datang

Sebuah laporan mengklaim Juventus mendekati pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone jika suatu saat Massimiliano Allegri meninggalkan Turin.

Allegri telah berulang kali dikaitkan dengan pintu keluar pada akhir musim, dengan adanya spekulasi jika dia bisa bergabung dengan Arsenal saat Arsene Wenger memutuskan untuk hengkang dari Stadion Emirates.

Sebelumnya memang pernah muncul laporan serupa yang menjelaskan Nyonya Tua sedang memperhatikan Simeone dan sekarang mereka akan berupaya mendekatinya dan membuka pembicaraan.

Diperkirakan mantan pemain Inter dan Lazio tidak akan langsung menolak proposal tersebut, namun ia juga tidak menerimanya karena masa depannya di Stadion Vicente Calderon masih belum diputuskan.

Simeone sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk kembali ke kancah sepakbola Italia guna melatih Nerazzurri.

Sejumlah pelatih telah dikaitkan dengan jawara Serie A dalam beberapa pekan terakhir, termasuk pengasuh Fiorentina, Paulo Sousa.

Source: 7up2

Demi Eden Hazard, Real Madrid Siap Tukarkan Morata dan Tambahan Uang

Real Madrid dilaporkan siap untuk mengejar tanda tangan superstar Chelsea, Eden Hazard, pada bursa transfer musim panas mendatang.

Florentino Perez dan Zinedine Zidane dikatakan sangat menyenangi permainan pemain sayap asal Belgia itu dan Perez siap untuk melayangkan penawaran pertengahan tahun ini.

Menurut laporan Tribal Football, Real Madrid siap untuk menawarkan pemain plus uang tunai untuk mendapatkan Hazard. Penyerang asal Spanyol Alvaro Morata siap ditawarkan kepada The Blues setelah pemain itu jarang mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter pada musim ini. Antonio Conte telah melatih Morata sebelumnya di Juventus dan manajer asal Italia itu dikatakan tertarik untuk kembali mendapatkannya.

Meskipun Real Madrid membayar klausul buy-back Alvaro Morata dan membelinya kembali dari Juventus, pemain berusia 24 tahun itu tetap gagal untuk menggeser Karim Benzema dari tim inti, dan hanya tampil sebagai starter sebanyak tujuh kali di kompetisi La Liga musim ini.

Eden Hazard, di sisi lain, kembali ke performa terbaiknya dan telah menjadi bagian integral dari skuat Chelsea yang berada di puncak klasemen Premier League saat ini. Pemain asal Belgia berusia 26 tahun itu telah mencetak 10 gol dan empat assist di 28 pertandingan sejauh ini. Berbekal kecepatan, kemampuan dribbling dan kualitas teknik yang sangat baik, Hazard dipandang cocok jika bermain di Santiago Bernabeu.

Meskipun Hazard memiliki waktu tiga tahun tersisa di kontraknya di Chelsea, pindah ke Bernabeu tidak tampil sebagai hal yang mustahil. Keberhasilan Real Madrid untuk membangun tim penuh bintang selama ini membuktikan kemampuan mereka dalam menari minat pemain kelas dunia.

Ketika ditanya apakah ia ingin bermain di bawah Zinedine Zidane suatu hari nanti, ia menambahkan: “Ya tentu saja ketika saya masih kecil, saya melihat dia di televisi dan internet selama berjam-jam. Saya mengidolai Zidane. Tapi saya ulangi, saya merasa sangat baik di Chelsea.”

Source: 7up2

Melissa Satta, WAGs AC Milan Tampil Seksi Saat Jadi Model Pakaian Dalam

Melissa Satta, model seksi istri eks pemain AC Milan, Kevin-Prince Boateng, sedang mempersiapkan dirinya sebagai model pakain dalam. Melissa bakal tampil di pameran busana musim panas mendatang di Italia.
Lewat akun Instagram-nya, Melissa yang memiliki tubuh sintal dan berkaki jenjang mengunggah sebuah video. Wanita asal Italia itu memamerkan sejumlah jenis pakaian dalam yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

“Akhir pekan… selamat malam dan siap untuk minggu yang menyibukkan #fashionweek akan datang #miliano @rossoporpora.intimo #summer2017 #underwear#,” tulis Satta lewat akun Instagram-nya, @melissasatta.

Melissa Satta yang memulai debut modelnya di tahun 2002 pernah menjadi seorang finalis di kontes kecantikan Miss Wall edisi 2003.

Video yang diunggahnya tersebut telah ditonton sebanyak 100 ribu lebih. Berbagai macam reaksi dari penggemarnya juga didapat Melissa usai mengunggah video seksi itu.

“Sangat indah dan menakjubkan! Saya sangat memujamu,” tulis akun @xhakoniesia11

Kevin-Prince Boateng, belahan hati Melissa Satta, sekarang bermain untuk klub La Liga Spanyol, Las Palmas. Boateng dikontrak satu tahun oleh Las Palmas setelah kontraknya tak diperpanjang AC Milan.

Video Melissa Satta di Instagram:

Source: 7up2

Deretan Pelatih muda di Serie A yang Menjanjikan

Rata-rata pelatih muda biasanya kerap kesulitan di awal kariernya. Seperti yang dialami oleh Ivan Juric di Genoa. Tepat pada hari Minggu lalu (19/2/2017), pelatih berusia 41 tahun itu dipecat oleh Genoa. Rangkaian hasil buruk menjadi penyebabnya. Puncaknya adalah kekalahan 0-5 dari tim juru kunci, Pescara. Ia langsung digantikan Andrea Mandorlini, yang dikontrak hingga Juni 2018.

Hal serupa juga sebelumnya terjadi pada Massimo Oddo (40 tahun) di Pescara. Ia dipecat pada 15 Februari lalu dan digantikan oleh Zdenek Zeman. Dasar pemecatannya wajar. Dari 24 pertandingan di Serie A musim ini, Il Delfino menelan 17 kekalahan, 6 kali seri, dan hanya sekali menang.

Selain Ivan Juric dan Oddo, masih ada beberapa pelatih muda di Serie A yang tengah berjuang merintis karier kepelatihan musim ini. Berikut tiga di antaranya.

Vincenzo Montella (42 tahun)

Montella mengawali karier kepelatihannya di AS Roma pada tahun 2011. Ia menjabat pelatih AS Roma dalam waktu hanya empat bulan, yakni Februari – Juni 2011.

Kemudian, berturut-turut ia melatih Catania selama semusim (Juni 2011-Juni 2012), Fiorentina tiga musim (Juni 2012-Juni 2015), dan Sampdoria semusim (Juni 2015-Juni 2016).

Kemudian, pada Juni 2016, Montella ditunjuk sebagai pelatih AC Milan. Ia diikat kontrak hingga Juni 2018.

Sejauh ini, hasil kepelatihan Milan masih jauh dari memuaskan. Sebagai klub besar, Milan masih tertatih-tatih untuk bersaing memperebutkan slot Liga Eropa.

I Rossoneri sejauh ini masih berada di peringkat ke-7 klasemen, terpaut 4 angka dari peringkat keempat, Inter Milan, serta terpaut 10 angka dari peringkat ketiga, Napoli.

Simone Inzaghi (40 tahun)

Bisa dikatakan, Simone Inzaghi merupakan pelatih paling muda di Serie A saat ini. Umurnya 40 tahun. Rata-rata pelatih di Serie A berumur 55-57 tahun.

Simone Inzaghi merintis kariernya mulai dari klub muda Lazio pada Juni 2010 hingga April 2016. Ia kemudian ditarik untuk melatih Lazio senior mulai Juli 2016.

Kepelatihan Inzaghi di Lazio sejauh ini terbilang lumayan. Catatannya sedikit lebih baik dibanding kakaknya, Filippo Inzaghi. Ia mampu membuat Lazio bersaing dengan tim-tim macam AC Milan dan Inter Milan untuk bersaing mendapat jatah lolos Liga Eropa. Inzaghi harus berjuang demi dapat bertahan di Lazio.

Davide Nicola (43 tahun)

Davide Nicola saat ini tengah berjuang keras menyelamatkan Crotone dari jurang degradasi. Hingga pekan ke-25, Crotone baru 3 kali menang, 4 seri, dan selebihnya 18 kali kalah. Mereka terbenam di peringkat 19 dengan 13 poin.

Di Crotone, Nicola menjabat pelatih sejak awal musim 2016/2017. Sebelumnya, pria 43 tahun ini melatih Bari pada November 2014 hingga Desember 2015; dan Livorno pada Juni 2012 sampai Juni 2014. Ia memulai karier kepelatihannya di klub kecil Lumenzzane pada Juli 2010.

Sejauh ini, belum ada prestasi yang ditorehkan mantan pemain Siena dan Milan ini sebagai pelatih.

Source: 7up2

Dampak Positif dan Negatif Pengunduran Jadwal Liga 1 Indonesia

Salah satu pemain andalan PS TNI, Wawan Febrianto, mengomentari wacana mundurnya kick-off Liga 1 2017. Menurut Wawan bila jadwal kick-off Liga 1 benar-benar diundur, hal itu akan mendatangkan sisi negatif dan positif bagi tim-tim kontestan.

Kabar kick-off Liga 1 akan mundur dari rencana semula, 26 Maret 2017, sudah ramai terdengar kendati PSSI belum mengeluarkan rilis resmi terkait kabar tersebut. Sekjen PSSI, Ade Welington, hanya mengungkapkan bila pun kick-off mundur, dipastikan tidak akan melewati bulan April.

“Tentu kalau mundur ya bisa berdampak positif dan negatif bagi tim. Mungkin negatifnya bagi tim yang sudah siap, harus memperpanjang waktu persiapan padahal mereka sudah siap bermain. Nah positifnya, bagi tim yang belum siap bisa mencari tambahan pemain dan mematangkan persiapan,” kata Wawan Febrianto.

Bagi PS TNI, menurut Wawan, pemunduran jadwal kick-off bisa berdampak positif. Hal itu tidak terlepas dari kegagalan mereka di Piala Presiden yang lalu.

Menurut pemain yang pernah bermain bersama Pelita bandung Raya ini, waktu yang tersisa bisa dipakai untuk mematangkan permainan karena permainan The Army di Piala Presiden masih banyak kekurangan di berbagai lini.

“Tentunya bisa mencari pemain asing yang lebih bagus lagi, tajam, dan bisa memberikan kontribusi baik bagi tim. Saya berharap di Liga 1 nanti, PS TNI benar-benar tampil maksimal seperti pertama kali muncul,” tuturnya.

Seperti diketahui, PS TNI menorehkan kejutan saat tampil di Piala Jenderal Sudirman pada 2015. Ketika itu PS TNI mampu menarik perhatian publik sepak bola di Tanah Air berkat aksi-aksi dan permainan yang ditampilkan. Namun, prestasi menurun diperlihatkan saat mengikuti Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo yang merupakan turnamen jangka panjang.

Source: 7up2

Striker Everton, Romelu Lukaku Gabung Chelsea ?

Striker Everton, Romelu Lukaku, belum lama ini baru saja membuat pesan yang mungkin memberikan indikasi mengenai rencananya di masa depan.

Pemain berusia 23 tahun belakangan kerap dikaitkan dengan rencana transfer ke Chelsea.

Laporan yang beredar mengatakan bahwa manajer Antonio Conte ingin mendatangkan Lukaku sebagai pengganti Diego Costa, anda sang bomber pergi di musim panas.

Awal pekan juga beredar kabar yang mengatakan bahwa The Toffees sudah siap melepas Lukaku dan sudah mengincar striker milik Palermo, Ilija Nestorovski.

Dan Lukaku tidak menyembunyikan fakta bahwa ia masih memiliki ambisi yang besar di dunia sepakbola.

Sembari menonton pertandingan Manchester City melawan AS Monaco di Liga Champions semalam, pemain Belgia menulis di Twitter: “UCL adalah tempat di mana reputasi dibangun, benar-benar kompetisi yang luar biasa. Pertandingan yang luar biasa.”

City memenangkan leg pertama babak 16 besar Liga Champions dengan skor 5-3, di mana Sergio Aguero dua kali mencatatkan namanya di papan skor.

Source: 7up2

Saul Niguez Mimpi Buruk Bagi Gawang Klub-Klub Asal Jerman

Tembakan kaki kiri gelandang Atletico Madrid Saul Niguez kembali memakan korban. Lagi-lagi, tim asal Jerman harus merasakan gawangnya dibobol Saul dengan cara brilian.

Pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Bayer Leverkusen kontrak Atletico Madrid di BayArena, Selasa (21/2/2017), Saul membuka keunggulan tim tamu pada menit ke-17.

Memiliki kaki kidal tak membuat Saul kikuk saat mengolah bola dari sisi kanan penyerangan. Setelah melewati hadangan Kevin Kampl dan Aleksandar Dragovic, Saul melepaskan tembakan melengkung yang bersarang di gawang Leverkusen.

Kiper Leverkusen yang juga pemain tim nasional Jerman, Bernd Leno, dibuat mati kutu. Leno tak mengira tembakan Saul yang sempat sedikit mengenai kaki Dragovic membuatnya terperangah melihat bola menggetarkan jala.

Gol pembuka itu tak lantas membuat Saul terjebak dalam euforia. Pemain asal Spanyol itu menilai hal terpenting Atletico Madrid meraih kemenangan dalam laga tersebut.

“Ini kemenangan yang luar biasa. Namun, mereka mencetak dua gol dengan cara bermain kami. Kami sedikit kesulitan, tetapi gol keempat membuat kami bisa sedikit menghela napas,” kata Saul.

“Tim asal Jerman tidak mudah menyerah. Saat mencetak gol, mereka akan lebih percaya diri. Pertandingan kedua nanti bisa lebih sulit,” lanjut Saul.

Aksi individu Saul yang diteruskan tembakan melengkung indah mengingatkan banyak orang dengan golnya ke gawang Bayern Munchen, Rabu (27/4/2016). Pada leg pertama semifinal Liga Champions musim lalu, Saul mencetak gol semata wayang dengan cara yang hampir serupa ke sarang Leno.

Gol Saul beberapa bulan lalu itu bahkan menjadi satu di antara sepuluh gol terbaik versi FIFA pada 2016. Sayangnya, Saul tidak merebut penghargaan Puskas Award karena kalah perolehan suara dari sang pemenang, Mohd Faiz Subri, dari Malaysia.

Kendati demikian, Saul telah membuktikan sebagai pemain muda potensial milik Spanyol. Saul juga menjadi mimpi buruk bagi gawang klub-klub asal Jerman.

Source: 7up2