Showing posts by: admin

The Ordinary One Julukan yang Pantas Bagi Mourinho Sekarang

Manchester United bermain imbang empat kali berturut-turut di kandang mereka di Liga Primer Inggris. Lawan-lawan mereka adalah Stoke City, Burnley, Arsenal, dan West Ham United. Dari keempat pertandingan itu, United begitu mendominasi penguasaan bola (kecuali saat melawan Arsenal), penciptaan peluang, dan jumlah tembakan.

“Kesebelasan ini, saat ini, adalah kesebelasan yang paling tidak beruntung di Liga Primer. Itu adalah kenyataannya,” kata José Mourinho setelah United ditahan imbang 1-1 oleh tamunya, Arsenal (19/11/2016).

Dari 12 tembakan yang United catatkan pada malam itu, ada 5 tembakan yang tepat sasaran (on target), namun hanya satu saja yang menghasilkan gol. Sementara Arsenal mencetak gol dari satu-satunya shot on target mereka pada pertandingan itu, dan itu pun terjadi di menit ke-89.

Wajar, kan, kalau Mourinho bilang United tidak beruntung? Tidak juga, sih. Jika Anda percaya statistik dan angka-angka, tidak ada pembelaan untuk “ketidakberuntungan” United tersebut. Tapi jika Anda tidak percaya juga tidak apa-apa.

Pada kenyataannya, sepakbola itu tidak pernah berhenti untuk berubah, bertransformasi, berevolusi, atau apapun bahasanya; intinya sepakbola tidak pernah sama. Mourinho adalah manajer yang sukses. Tidak perlu dibuktikan lagi.

Namun, untuk menjadi manajer yang terus sukses, bukan hanya pernah sukses atau banyak suksesnya, seorang manajer harus senantiasa bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu.

“The Special One” adalah julukan yang ia sampaikan sendiri saat Mourinho pertama kali datang ke Chelsea pada 2004. Saat itu, jujur saja, ia memang spesial, sangat spesial malah. Mourinho kemudian pergi pada 2007 dan kembali lagi ke Chelsea pada 2013.

Saat ia kembali itu, ia menyampaikan bahwa ia adalah “The Happy One”. Bisa dibilang ia menjalani dua musimnya yang happy bersama Chelsea, apalagi di musim keduanya ia berhasil menjadi juara lagi. Tapi di musim ketiganya, ya, kita tahu sendiri apa yang terjadi.

Waktu belum banyak berlalu dari situ. Mourinho kemudian kembali ke Inggris untuk menukangi kesebelasan paling sukses di Inggris, Manchester United. Singkat cerita, ia kembali bertemu dengan “mantan”-nya, Chelsea, tapi harus mengakui ketangguhan Antonio Conte karena dicukur 4-0.

Membandingkan Mourinho dan Conte, misalnya, akan membuat kita menyadari betapa jauhnya jarak mereka. Sebanyak 11 poin memisahkan mereka sekarang, saat United berada di peringkat enam dan Chelsea di puncak.

Selain Conte, masih ada Pep Guardiola, Jürgen Klopp, Mauricio Pochettino, dan yang lainnya. Nasib Mourinho saat ini sesungguhnya menandakan Mourinho yang belum juga bisa beradaptasi dengan taktik sepakbola yang terus berubah, bertransformasi, dan berevolusi.

Cara bertahan yang harus di-update

Hal yang paling terkenal dari taktik Mourinho adalah sepakbola pragmatisnya yang mengandalkan pertahanan kuat. Apapun yang terjadi di lapangan, apapun caranya, ia ingin kesebelasannya menang. Maka tidak jarang, meskipun ini masalah selera, permainan kesebelasan Mourinho adalah permainan yang tidak terlalu menghibur.

Kita mungkin akan teringat dengan Louis van Gaal lagi. Tapi sebenarnya Mourinho tidak pernah benar-benar sama dengan Van Gaal meskipun mereka bisa jadi membosankan.

Sialnya, United sudah kebobolan 15 kali. Angka ini adalah angka terburuk dari tujuh kesebelasan teratas saat ini di Liga Primer. Meskipun mereka hanya kecolongan tembakan sebanyak 9,38 per pertandingan (terbaik keempat), ini tetap saja dianggap sebuah penurunan jika memang benar bahwa Mourinho mengandalkan sepakbola bertahan yang tidak jarang dianggap memarkir bus.

Pada saat bertahan, dari dulu sampai sekarang Mourinho tetap sama, yaitu mengandalkan zonal marking alih-alin man-marking seperti yang diperagakan Van Gaal sebelumnya. Pertahanan United begitu pasif di mana mereka hampir selalu bertahan dengan dalam.

Formasi andalannya, 4-2-3-1, tidak jarang berubah menjadi 6-3-1 saat bertahan. Kedua winger-nya ikut turun membantu pertahanan. Hal ini ternyata tidak selalu menunjukkan United yang kuat dalam bertahan. Justru dengan winger-nya turun, akan ada banyak ruang dan waktu yang tercipta dan bisa dimanfaatkan oleh pemain-pemain berbahaya seperti Eden Hazard, Philippe Coutinho, atau Kevin de Bruyne.

Dibandingkan dengan kompetitor Mourinho, misalnya Guardiola, Klopp, dan Pochettino, mereka bisa membuat kesebelasannya bertahan dengan menerapkan pressing secara terstruktur. Dengan skema bertahan seperti ini, baik Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur bisa mendapatkan keuntungan dari lawan mereka yang sedang menyerang.

Mereka meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kembali penguasaan bola dari wilayah yang lebih dalam di final third atau middle third lawan. Sistem ini juga yang membuat lawan akan kehilangan irama ketika mereka menyerang.

Kembali ke saat Mourinho memenangkan gelar Liga Primer untuk Chelsea, ia membuat bentuk kesebelasannya sangat terorganisir dan sulit ditembus pada saat itu. Tapi pendekatan dengan cara itu, saat ini, sesungguhnya sudah ketinggalan zaman. Mourinho butuh perubahan taktik.

Perubahan taktik untuk meningkatkan efektivitas

Meskipun Mourinho mendatangkan Zlatan Ibrahimović, Paul Pogba, dan Henrikh Mkhitaryan, sepakbola bertahannya tidak akan pernah berubah. Soal keberuntungan, ada satu statistik yang sebaiknya mulai Mourinho perhatikan jika ia memandang bahwa kesebelasannya tidak beruntung. Statistik tersebut adalah konversi gol.

Untuk menghitung konversi gol (goal conversion), kita bisa mendapatkannya dari jumlah gol dibagi seluruh tembakan, kemudian dikalikan 100 persen. Ternyata soal konversi gol, United berada pada peringkat ketiga… dari bawah (!).

Mereka mencatatkan 8,18%; hasil dari 220 total tembakan tapi hanya 18 saja yang masuk. Statistik ini menyampaikan bahwa mereka harus menembak dua kali lebih banyak dari lawan-lawan mereka agar mereka bisa mencetak gol. Inilah yang membuat kita jangan kaget ketika melihat angka total tembakan United begitu banyak, dengan Ibrahimović memimpin daftar pencetak tembakan terbanyak di Liga Primer dengan 63 tembakan.

Mereka kurang klinis di depan gawang. Hal ini yang membuat United lebih pantas disebut tidak efektif daripada tidak beruntung. Lalu, apa yang salah?

Selain Chelsea, Liverpool, Man City, Arsenal, dan Spurs, banyak kesebelasan yang menerapkan garis pertahanan rendah saat melawan United. Ini akan membuat penyerangan United tidak bisa bergerak dengan cepat. Pogba dan Ibrahimović beberapa kali terlihat turun ke belakang untuk membantu United dalam membangun serangan.

Masalahnya, hal ini akan membuat situasi yang serba tidak enak untuk United. Misalnya jika Ibrahimović turun, tekanan kepada pertahanan lawan otomatis akan berkurang. Meskipun itu berarti lapangan tengah akan dipenuhi oleh para pemain United, mereka jadi memiliki opsi yang terbatas untuk mengalirkan bola ke depan.

Ibrahimović sebenarnya lebih cocok jika dibiarkan di depan dan dilayani oleh operan-operan sambil juga dibantu melalui pergerakan-pergerakan pemain lainnya di wilayah final third lawan.

Pilihan lainnya bagi Mourinho adalah dengan memaksimalkan Pogba. Pemain termahal di dunia ini adalah pemain yang memiliki teknik dan fisik fantastis. Sejauh ini, Mourinho kelihatan selalu memainkan Pogba dengan harapan ia akan memberikan pengaruhnya dari posisi yang lebih dalam.

Kombinasi Pogba dengan Ibrahimović yang Mourinho harapkan ini sempat ditunjukkan dengan asis fantastisnya kepada Ibrahimović saat melawan West Ham. Tapi sejujurnya, jika Mourinho sampai memecahkan rekor transfer untuk Pogba, pastinya ia tidak melakukannya karena kemampuan operannya saja. Pogba kemahalan jika dibeli hanya untuk itu.

Tanpa pemain yang bertindak sebagai gelandang bertahan murni yang juga bisa mengalirkan bola lewat tengah, penyerangan United seringnya hanya terbatas melalui sayap. Sebanyak 38% serangan mereka berasal dari kiri, 34% dari kanan, dan hanya 28% dari tengah; padahal 45% daerah aksi mereka adalah di lini tengah (middle third).

Secara tidak langsung memang saya, yang hanya seorang analis sepakbola, bukan manajer sungguhan (meskipun punya lisensi pelatih yang paling cupu, dari PSSI pula), berpikir bahwa Mourinho bisa mengembangkan penyerangannya jika ia bermain dengan satu gelandang bertahan (Morgan Schneiderlin, Michael Carrick, atau Timothy Fosu-Mensah, tapi bukan Marouane Fellaini) yang mendukung dua gelandang di depannya, yang salah satu di antaranya adalah Pogba (satu lagi mungkin Ander Herrera).

Secara instan, Mkhitaryan mungkin juga bisa menjadi solusi dengan kemampuannya menemukan ruang dan menyambungkan antar lini United, seperti yang ia tunjukkan di Borussia Dortmund sebelumnya, atau sepercik yang ia tunjukkan saat melawan Feyenoord Rotterdam di Liga Europa UEFA tengah pekan yang lalu.

Tapi, saya tahu, sepakbola tidak sesederhana itu. Sepakbola tidak seserhana di permainan FIFA, PES, atau bahkan Football Manager.

Masalah-masalah di atas bukanlah hal baru untuk Mourinho. Tapi itu semua tentunya menjelaskan satu hal, bahwa Mourinho belum berkembang lagi sebagai seorang juru taktik. Kesebelasannya secara umum masih buruk dalam memanfaatkan penguasaan bola untuk ukuran kesebelasan seperti United yang memiliki banyak pemain fantastis.

Kenyataan bahwa United sudah kebobolan 15 kali, sama dengan Middlesbrough yang baru saja promosi, menunjukkan jika taktik bertahan Mourinho sudah outdated. Gol mereka yang baru 18 juga menunjukkan bahwa penyerangan United masih jauh dari apa yang suporter mereka harapkan.

Sebenarnya tergantung bagaimana kita mau memandang United. Kalau kita memandang United sebagai kesebelasan peringkat keenam di Liga Primer, hal-hal di atas sebenarnya baik-baik saja untuk mereka dan Mourinho.

Masalahnya, kita tidak akan menemukan banyak kesebelasan yang sudah menghabiskan lebih dari 100 juta paun, memiliki banyak pemain berkualitas, dan menunjuk José Mourinho sebagai manajer mereka, jika hanya ingin menjadi kesebelasan yang baik-baik saja.

Julukan ini memang bukan sesuatu yang baru. John Nicholson pernah menyebutnya dua bulan yang lalu, kemudian Tom Payne juga mengingatkan kita kembali di awal bulan ini. Tapi jika Mourinho tidak kunjung bisa mengubah nasib United, mungkin sudah saatnya julukan “The Ordinary One” benar-benar akan tersematkan untuk José Mourinho.

Source: 7up2

Theo Walcott Cetak Rekor Dunia mengontrol bola yang dijatuhkan dari ketinggian 34 meter

Gelandang Arsenal, Theo Walcott, melewati catatan bintang Barcelona, Lionel Messi, untuk mencatat rekor dunia sebagai pesepak bola yang mampu mengontrol bola yang dijatuhkan dari ketinggian 34 meter.

Rekor dunia sebelumnya dipegang freestylerasal Inggris, John Warnworth, yang mampu mengontrol bola yang dijatuhkan dari ketinggian 32 meter. Sementara itu, Lionel Messi pernah melakukan hal yang sama di Jepang, namun hanya dari ketinggian 18 meter.

Rekor yang ditorehkan Walcott tercipta setelah Juru Bicara Guinness World Records, Pravin Patel, berkunjung ke London untuk menantang beberapa pemain Arsenal. Selain Theo Walcott, pemain Arsenal yang ikut berpartisipasi, di antaranya Laurent Koscielny, Nacho Monreal, dan Francis Coquelin.

Aturan memecahkan rekor itu sebenarnya cukup sederhana, yaitu mengontrol bola sebanyak lima kali setelah bola dijatuhkan dari ketinggian yang ditentukan. Jika bola jatuh ke tanah, catatan kontrol sang pemain akan berakhir.

Melalui tayangan video yang diunggah Mirror, Laurent Koscielny, Nacho Monreal, dan Francis Coquelin lebih dulu melakukan tantangan tersebut. Namun, ketiganya gagal karena bola yang dikontrol mereka jatuh ke tanah sebelum lima kali percobaan.

Namun, berbeda dengan Theo Walcott. Dengan tenang, pemain asal Inggris tersebut terlihat mengontrol bola dengan bagian dalam kakinya sebelum men-junggling bola sebanyak lima kali. Usai melakukan hal itu, mimik semringah pun terlihat dari wajah sang pemain.

Dalam buku rekor, nama Theo Walcott tercatat sebagai pemegang rekor “Highest altitude football is dropped and controlled.” Juru Bicara Guinness World Records, Pravin Patel, pun mengaku senang keempat pemain Arsenal tersebut bersedia menerima tantangan dari pihaknya.

“Hal ini terlihat mudah pada jarak 25 meter, namun ketika bola dilepas dari ketinggian 34 meter, itu akan menjadi tantangan yang mengejutkan bagi pesepak bola, khususnya ketika arah bola pasti berubah saat jatuh. Jadi, sangat bagus bagi Theo Walcott untuk memecahkan rekor,” kata Pravin Patel.

Source: 7up2

Kasus Penggelapan Pajak, Cristiano Ronaldo Tengah Disorot

Masalah pajak mencuat dalam beberapa bulan terakhir, membelit pemain-pemain bintang seperti Lionel Messi, Neymar, dan Samuel Eto’o. Mereka telah mendapat masalah dengan otoritas pajak Spanyol, dalam kasus penggelapan pajak.

Kini, giliran bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo yang jadi perhatian. Berita utama di halaman depan koran Spanyol El Confidencial, Kamis 1 Desember 2016, secara khusus mengulas kecurangan yang dilakukan pemain asal Portugal itu.

Dikutip dari 101 Great Goals, Ronaldo disebut memanfaatkan celah pajak di Irlandia. Dia telah membuat kesepakatan dengan Nike, KFC, Toyota, dan Konami, untuk menyalurkan pembayaran kerja sama mereka melalui sebuah perusahaan di Irlandia, Multisports & Image Management Limited (MIM).

MIM dibuat pada 2004 di Dublin, oleh seseorang bernama Andy Quinn, seorang pengacara yang tidak memiliki hubungan langsung dengan Ronaldo. El Confidencial mengklaim, mendapat informasi tentang perjanjian yang dibuat pada 2012.

Perjanjian itu memberi kewenangan pada MIM, untuk mengatur penggunaan hak citra Ronaldo, mulai dari nama, slogan, tanda tangan, foto-foto, dan video. Sejauh ini, belum ada reaksi dari otoritas pajak Spanyol. Mereka belum meminta keterangan dari Ronaldo.

El Confidencial secara terbuka mempertanyakan, apakah Ronaldo bisa terkena masalah. Dia hanya membayar pajak korporasi sebesar 12,5 persen, yang hanya setengah dari ketentuan pajak di Spanyol. Mereka menuding, Ronaldo telah menghindari pembayaran pajak di Spanyol.

Source: 7up2

Pemain Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Muenchen Dominasi FIFPro World XI 2016

FIFPro, Kamis (1/12), telah melansir daftar nominasi pemain untuk mengisi World 11 2016. Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Muenchen mendominasi denga total 31 perwakilan dari 55 kandidat.

World 11 merupakan seleksi tim terbaik dunia dan kali ini telah menginjak tahun ke-12. Tim terbaik dunia dibentuk berdasarkan hasil pemungutan suara oleh lebih dari 25 ribu pesepak bola profesional di 75 negara.

Sementara itu, Juventus mengirimkan tujuh kandidat meski dua di antaranya, Dani Alves dan Gonzalo Higuain baru berlabuh ke klub musim panas lalu. Manchester City menjadi klub Liga Inggris dengan jumlah utusan terbanyak (4), disusul Arsenal, Chelsea, serta Manchester United yang sama-sama menempatkan tiga pemain.

Bintang Atletico Madrid Antoine Griezmann untuk kali pertama menembus nominasi menyusul musim gemilang di klub dan Timnas Prancis. Sebaliknya, kapten MU Wayne Rooney mengalami pencoretan perdana.

Berikut daftar kandidat selengkapnya:

Kiper (5): Claudio Bravo (Cile/FC Barcelona/Manchester City), Gianluigi Buffon (Italia/Juventus), David de Gea (Spanyol/Manchester United), Keylor Navas (Kosta Rika/Real Madrid), dan Manuel Neuer (Jerman/FC Bayern Munich).

Bek (20): David Alaba (Austria/FC Bayern Munich), Jordi Alba (Spanyol/FC Barcelona), Serge Aurier (Pantai Gading/Paris Saint-Germain), Héctor Bellerìn (Spanyol/Arsenal), Jerome Boateng (Jerman/FC Bayern Munich), Leonardo Bonucci (Italia/Juventus), Daniel Carvajal (Spanyol/Real Madrid), Giorgio Chiellini (Italia/Juventus), Dani Alves (Brasil/FC Barcelona/Juventus), David Luiz (Brasil/Paris Saint-Germain/Chelsea), Diego Godin (Uruguay/Atletico Madrid), Mats Hummels (Jerman/Borussia Dortmund/FC Bayern Munich), Philipp Lahm (Jerman/FC Bayern Munich), Marcelo (Brasil/Real Madrid), Javier Mascherano (Argentina/FC Barcelona), Pepe (Portugal/Real Madrid), Gerard Pique (Spanyol/FC Barcelona), Sergio Ramos (Spanyol/Real Madrid), Thiago Silva (Brasil/Paris Saint-Germain), dan Raphael Varane (Prancis/Real Madrid).

Gelandang (15): Xabi Alonso (Spanyol/FC Bayern Munich), Sergio Busquets (Spanyol/FC Barcelona), Kevin De Bruyne (Belgia/Manchester City), Eden Hazard (Belgia/Chelsea), Andres Iniesta (Spanyol/FC Barcelona), N’Golo Kante (Prancis/Leicester City/Chelsea) Toni Kroos (Jerman/Real Madrid), Luka Modric (Kroasia/Real Madrid), Mesut Özil (Jerman/Arsenal), Dimitri Payet (Prancis/West Ham United), Paul Pogba (Prancis/Juventus/Manchester United), Ivan Rakitic (Kroasia/FC Barcelona), David Silva (Spanyol/Manchester City), Marco Verratti (Italia/Paris Saint-Germain), dan Arturo Vidal (Cile/FC Bayern Munich).

Penyerang (15): Sergio Aguero (Argentina/Manchester City), Gareth Bale (Wales/Real Madrid), Karim Benzema (Prancis/Real Madrid), Cristiano Ronaldo (Portugal/Real Madrid), Paulo Dybala (Argentina/Juventus), Antoine Griezmann (Prancis/Atletico Madrid), Gonzalo Higuain (Argentina/Napoli/Juventus), Zlatan Ibrahimovic (Sweden/Paris Saint-Germain/Manchester United), Robert Lewandowski (Poland/FC Bayern Munich), Lionel Messi (Argentina/FC Barcelona), Thomas Muller (Jerman/FC Bayern Munich), Neymar (Brasil/FC Barcelona), Alexis Sanchez (Cile/Arsenal), Luis Suarez (Uruguay/FC Barcelona), dan Jamie Vardy (Inggris/Leicester City).

Susunan akhir World 11 akan diumumkan di Zurich pada 9 Januari mendatang.

Source: 7up2

Chelsea vs Manchester City, Ujian Besar Untuk Sistem Permainan The Blues

Mantan pemain bertahan Liverpool, Jamie Carragher mengatakan bahwa pertemuan Chelsea melawan Manchester City akan menjadi ujian besar bagi sistem permainan yang diterapkan Antonio Conte.

Sejak berganti formasi menjadi 3-4-3, The Blues memang mencatatkan hasil-hasil yang positif dengan menang tujuh kali beruntun dan baru kebobolan satu gol selama periode itu. Satu-satunya gol yang masuk ke gawang Thibaut Courtois datang saat mereka menang 2-1 melawan Tottenham Hotspur akhir pekan lalu.

Sistem baru itu pun diklaim banyak pihak telah membuat Chelsea semakin kuat dan nyaman dalam bermain. Namun menurut Carragher, ujian terbesarnya akan datang akhir pekan ini saat mereka mengunjungi Etihad Stadium.

“Ini ujian besar karena Chelsea berada dalam performa terbaik saat ini, tak ada keraguan tentang itu, tapi mereka akan ke Etihad dan City sangat kuat di kandang sendiri,” ujarnya.

“Saya pikir Guardiola akan susah payah untuk mengatasi sistem dan permainan Chelsea mengingat bagaimana dirinya sejak tiba telah menjadi pelatih yang berbicara tentang sistem dan melakukan sesuatu yang berbeda. Saya yakin Guardiola akan memiliki sesuatu dan melakukannya sedikit berbeda,” ujarnya.

“Saya pikir ini akan menjadi pertandingan yang menarik untuk dilihat secara taktik dengan apa yang dua pelatih coba dan lakukan. Ini adalah tes besar bagi pelatih dan tim tentu saja, tapi jelas ujian besar untuk sistem Chelsea,” tandasnya.

Source: 7up2

Hasil Skor Pertandingan El Clasico Barcelona vs Real Madrid, Skor Akhir 1-1

Pertandingan jornada 14 La Liga mempertemukan Barcelona melawan Real Madrid. Pertandingan akbar ini digelar di Camp Nou pada hari Minggu (03/12).

Secara mengejutkan, Real Madrid mampu mendominasi Barcelona pada babak pertama. Namun Barca bisa mengambil kendali permainan pada babak kedua. Barca unggul lebih dulu lewat gol Luis Suarez tetapi gol menit akhir Sergio Ramos membuyarkan kemenangan di depan mata Barca.

Sesuai dengan janji Zinedine Zidane, Real Madrid menunjukkan permainan dengan intensitas tinggi. Transisi permainan Madrid yang sangat cepat dan terarah membuat Barcelona kerepotan menghadapi agresivitas tim tamu.

Menit kedua, Javier Mascherano sudah menjatuhkan Lucas Vazquez di kotak penalti. Meski mascherano tidak mendapatkan bola sama sekali, namun wasit Carlos Clos Gomez tidak menganggap hal itu sebagai pelanggaran.

Real Madrid membiarkan Barca menguasai bola di tengah, tapi mereka menutup setiap celah yang ada sehingga Barca tak bisa mengalirkan bola ke area berbahaya. Isco sudah mendapatkan kartu kuning pada menit ke-13 karena menjatuhkan Neymar meski sebenarnya kontak yang terjadi tak terlalu keras.

Kemampuan Madrid melakukan transisi cepat membuat Barca tak nyaman untuk all out melakukan serangan. Mascherano juga menarik jersey Ronaldo saat menghadapi umpan silang, tapi wasit lagi-lagi tak melihat insiden itu. Lini pertahanan mereka pun terlihat kurang meyakinkan setelah dicecar dengan bola-bola dari sayap.

Madrid berbalik mendominasi pertandingan dan Barca dipaksa lebih banyak bertahan. Madrid seperti memutus total suplai bola kepada trio lini depan Barca sehingga peran mereka seperti nihil.

Ter Stegen pun dipaksa waspada sepanjang babak pertama dan melakukan beberapa penyelamatan. Hanya saja, kebanyakan peluang yang didapat Madrid memang diselesaikan dengan jinak. Sampai babak pertama usai, kedua tim belum bisa memecah kebuntuan.

Memasuki babak kedua, Barcelona langsung menaikkan intensitas serangan mereka. Setelah terus menyerang, Barca akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-53.

Mendapatkan tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Madrid, Neymar mengirim bola ke depan gawang Keylor Navas. Bola disambut dengan sundulan mudah oleh Luis Suarez untuk membawa Barca unggul 1-0. Dalam tayangan ulang, terlihat bahwa Suarez sebenarnya berada dalam posisi yang sedikit offside.

Masuknya Andres Iniesta membuat permainan Barcelona menjadi lebih tertata dan berbahaya. Iniesta mampu mengatur ritme permainan dengan sangat apik sehingga Barca bisa kembali mendominasi permainan. Barca pun mampu menciptakan banyak peluang berbahaya, salah satunya melalui Neymar dan Lionel Messi.

Madrid kesulitan mengambil kendali dan nampak kerepotan melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Tekanan besar yang ditunjukkan Barca membuat Madrid sulit bergerak untuk menciptakan ruang.

Namun Madrid kembali bisa nyaman bermain setelah melakukan beberapa pergantian pemain. Drama pun tercipta pada menit-menit akhir pertandingan.

Mendapatkan tendangan bebas di seisi kiri, Luka Modric mengirim bola ke depan gawang Barcelona. Secara mengejutkan para pemain bertahan Barca tidak menjaga tiga pemain Madrid dengan baik. Kesalahan ini dihukum oleh Sergio Ramos yang menanduk bola masuk.

Sampai pertandingan usai, skor 1-1 tetap bertahan. Dengan hasil ini, Madrid tetap berada di puncak klasemen sementara La Liga dengan koleksi 34 poin, unggul enam poin dari Barca.

Susunan pemain Barcelona: Ter Stegen; Sergi Roberto, Pique, Mascherano, Alba; Rakitic (Iniesta, 60′), Busquets, Andre Gomes (Turan, 78′); Messi, Suarez, Neymar (Denis Suarez, 87′).

Susunan pemain Real Madrid: Navas; Carvajal, Varane, Ramos, Marcelo; Kovacic (Mariano, 86′), Modric, Isco (Casemiro, 66′); Vazquez, Benzema (Asensio, 77′), Ronaldo.

Source: 7up2

5 Momen Mengharukan Dan Emosional Dalam Sepak Bola 10 Tahun Terakhir

Perpisahan dengan klub yang sudah lama dibela menjadi momen emosional yang pernah dilewati beberapa pesepak bola. Pemain sekaliber Steven Gerrardpun pernah merasakan situasi itu, ketika berpisah dengan Liverpool.

Drama perpisahan Gerrard dan Liverpool terjadi di musim panas 2015. Kala itu, Gerrard terpaksa meninggalkan The Reds karena kontraknya tak diperpanjang. Dengan berat hati, Gerrard harus meninggalkan klub yang sudah dibelanya sejak 1988.

Perpisahan kedua pihak pun berjalan mengharukan. Para pemain membentuk barisan kehormatan (guard of honour) untuk menyambut Gerrard jelang laga melawan Crystal Palace di Anfield, 16 Mei 2015. Uniknya, semua pemain Liverpool saat itu mengenakan kostum dengan nama Gerrard.

“Sangat emosional. Suatu pelepasan yang sulit dipercaya. Melihat kembali 17 tahun terakhir, saya sangat bangga dan saya tak akan melupakan momen hari ini. Ini hari yang akan selalu saya rindukan,” kata Gerrard saat itu.

Selain perpisahan Gerrard, ada banyak momen mengharukan sepak bola yang sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir. Seperti dilansir Sokkaa, berikut adalah lima momen mengharukan yang paling populer.

5. Perpisahan Xavi dan Barcelona

Perpisahan Xavi Hernandez mungkin menjadi momen yang tak mungkin dilupakan fans Barca. Setelah kontraknya tak diperpanjang di akhir musim 2014/2015, Xavi dan Barca pun harus berpisah. Pemain kelahiran 25 Januari 1980 itu mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato perpisahannya di Camp Nou jelang laga menjamu Deportivo La Coruna, 23 Mei 2015. Sebelum laga dimulai, penonton lebih dulu mendengarkan pidato Xavi.

“Saya mencoba untuk mengendalikan emosi saya, tapi pada akhirnya itu tidak mungkin. Saya akan merindukan segalanya tentang Barca. Saya akan merindukan Barca lebih dari Barca merindukan saya,” penggalan pidato Xavi saat itu.

Xavi memang menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Barca. Tampil dalam 767 pertandingan, ia memenangkan delapan gelar Liga Spanyol, empat Copa del Rey, enam Piala Super Spanyol, empat Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.

4. Perpisahan Casillas dan Madrid

Tak hanya dalam sebuah pertandingan, momen mengharukan terkadang juga terjadi dalam sebuah konferensi pers. Hal itu yang diperlihatkan Iker Casillas saat mengumumkan kepergiannya dari Real Madrid pada musim panas 2015. “Saya datang ke stadion megah ini untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua, khususnya untuk para suporter Madrid. Sabtu nanti, saya tak lagi menjadi pemain Madrid. Sekarang saya akan menjadi pemain Porto,” ucap Casillas saat itu.

“Terima kasih kepada fans Madrid atas dukungan mereka, membantu saya mengangkat setiap gelar, setiap kemenangan, dan karena selalu bersama saya di saat baik maupun buruk,” kata Casillas.

Perpisahan dengan Madrid memang menjadi keputusan yang sulit diambil Casillas. Pasalnya, ia sudah menjadi bagian Madrid sejak 1990. Total, 18 gelar bergengsi diraih Casillas bersama Madrid.

3. Laga Terakhir Beckham

Sebelum Cristiano Ronaldo, David Beckham adalah pesepak bola paling populer di dunia. Ia memiliki karier yang mengesankan selama 20 tahun aktif sebagai pemain. Apalagi, ia juga berkesempatan memperkuat tim-tim top dunia. Dibesarkan di Manchester United, dicintai di timnas Inggris, menjadi bintang di Real Madrid, mencicipi atmosfer Los Angeles Galaxy, kembali memukau di AC Milan, dan pensiun di Paris Saint-Germain adalah perjalanan karier dari seorang bernama lengkap David Robert Joseph Beckham tersebut.

Laga terakhirnya sebagai pesepak bola dijalani Beckham saat PSG melawan Stade Brestois 29, 18 Mei 2013. Kala itu, Beckham bermain selama 83 menit sebelum digantikan Ezequiel Lavezzi. Ia juga mencetak satu assist dalam kemenangan 3-1 atas Brest.

Saat ditarik keluar lapangan pelatih Carlo Ancelotti, pria kelahiran 2 Mei 1975 itu terlihat begitu terharu meski masih bisa mengumbar senyum. “Untuk mengakhiri karier saya di sini adalah hal yang spesial. Paris adalah tempat paling indah di dunia. Saya sedih harus pergi dari sini,” kata Beckham.

2. Hari Terakhir Ferguson

Alex Ferguson adalah pelatih tersukses dalam sejarah berdirinya Manchester United. Ia menangani Setan Merah pada 6 November 1986-19 Mei 2013. Total, 38 gelar bergengsi yang disumbang pelatih kelahiran 31 Desember 1941 itu. Paling mengesankan adalah koleksi 13 trofi Liga Inggris yang diraih Ferguson hingga MU mampu melewati pencapaian Liverpool. Karena itu, banyak yang tak rela saat Ferguson memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pelatih.

Momen perpisahan Ferguson dengan MU terjadi pada 19 Mei 2013. Ia mendampingi MU untuk terakhir kalinya saat melawan West Bromwich Albion di Hawthorns Stadium. Laga itu sendiri berakhir dengan skor 5-5.

“Setelah pergi, saya tak ingin mendengar Anda memanggil saya bos lagi. Panggil saya apa saja, tapi jangan itu. Anda akan memiliki bos baru dan ia satu-satunya yang harus Anda panggil seperti itu,” ucap Ferguson.

1. Penghormatan Duel Inggris Vs Prancis

Laga persahabatan melawan Jerman di Stade de France, 14 November 2015, menjadi momen yang begitu emosional bagi timnas Prancis. Di saat yang bersamaan, tragedi mengenaskan yang menewaskan 129 jiwa terjadi di Paris. Empat hari kemudian, Prancis menjalani laga eksibisi melawan Inggris di Wembley Stadium. Sebelum laga dimulai, seluruh orang di stadion terlebih dulu memberikan penghormatan untuk korban aksi terorisme yang terjadi di Paris.

Dalam momen tersebut, Pangeran William juga ikut memberikan penghormatan. Ia masuk ke lapangan dengan membawa bunga yang bercorak warna bendera Prancis bersama Roy Hodgson dan Didier Deschamps.

Pada waktu yang sama, para pemain Inggris dan Prancis terlihat saling merangkul. Hal itu juga dilakukan para suporter Inggris dan Prancis di tribun penonton. Itu adalah simbol mereka mengutuk aksi terorisme yang kerap terjadi di dunia.

Source: 7up2

Prestasi MU Jeblok, Mourinho Salahkan 10 Pemain ini dan Akan Segera Menjualnya

Manchester United dikabarkan bakal cuci gudang pada bulan Januari mendatang. Tak tanggung-tanggung 10 pemain senior bakal didepak menurut laporan Manchester Evening News.

Jose Mourinho punya 27 pemain di tim utama di Manchester United dan beberapa bintangnya kesulitan untuk bermain rutin di bawah kepemimpinannya.

Klub-klub lain kini siaga baik dari Premier League ataupun Eropa, menunggu siapa yang akan dilepas United atau digunakan sebagai alat tukar pada bursa transfer Januari nanti.

Memphis Depay, Morgan Schneiderlin, Matteo Darmian, Marcos Rojo, Ashley Young dan Sam Johnstone, diperkirakan menjadi nama-nama yang akan dilego Red Devils.

Depay dan Schneiderlin sudah telah dikaitkan dengan Everton, sementara Darmian ada ketertarikan dari klub Italia dan Jhonstone diinginkan klub Championship.

Selain nama-nama di atas, Delay Blind, Marouane Fellaini dan Anthony Martial juga terancam disingkirkan dari skuat Setan Merah.

Pemain yang paling mungkin untuk dilepas pada Januari ini adalah Bastian Schweinsteiger, karena diasingkan Mourinho dari skuat senior selama beberapa bulan. Pemain yang kembali ke skuat United saat imbang 1-1 melawan West Ham United ini dikabarkan akan bergerak ke MLS.

Walau begitu, Mourinho tidak mau pemain-pemain Manchester United pindah ke klub top four Premier League. Mou dikabarkan menolak pinangan Tottenham Hotspur untuk Schneiderlin di jendela musim panas kemarin.

Source: 7up2

Manchester United dan Liverpool Berpotensi Jumpa di Final EFL Cup

Manchester United dan Liverpool berpotensi saling bertemu pada final Piala Liga Inggris 2016-2017. Kedua tim tersebut terhindar saling berjumpa dari undian semifinal yang dilakukan Rabu (30/11/2016).

Pada semifinal, Manchester United akan menghadapi Hull City. Laga pertama berlangsung di Old Trafford, Manchester, Senin (9/1/2017) dan pertemuan kedua di Stadion KCOM, Hull, Senin (22/1/2017).

Pada waktu yang bersamaan, Liverpool akan lebih dahulu bertandang ke markas Southampton di Stadion St Mary’s dan kemudian gantian menjamu The Saints di Anfield.

Manchester United lolos setelah menyingkirkan West Ham United di Old Trafford, Rabu (30/11/2016). Kemenangan The Red Devils 4-1 ditentukan melalui gol Zlatan Ibrahimovic (2′, 90+3′) dan Anthony Martial (48′, 62′). Adapun gol The Hammers dicetak mantan pemain Setan Merah Ashley Fletcher (35′).

Liverpool sebelumnya telah memastikan lolos usai menang 2-0 atas Leeds United di Anfield, sehari sebelumnya. Divock Origi dan Benjamin Woodburn menjadi dua pencetak gol bagi The Reds.

Pada laga lain, Arsenal harus mengubur mimpi lolos ke semifinal setelah takluk 0-2 dari Southampton di Stadion Emirates, London. Dua gol bagi The Saints dilesakkan Jordy Clasie (13′) dan Ryan Bertrand (38′).

Satu semifinalis lain adalah Hull City yang menyingkirkan Newcastle United melalui adu penalti. Kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 120 menit dan pada babak adu penalti, Hull City unggul 3-1 atas The Magpies.

Pemenang laga semifinal akan lolos ke partai puncak yang akan dihelat di Stadion Wembley, London, pada 26 Februari tahun depan. Musim lalu, trofi Piala Liga Inggris direbut Manchester City yang mengalahkan Liverpool melalui adu penalti.

Source: 7up2

Jadwal Siaran Langsung Barcelona vs Real Madrid 3 Desember 2016, 22.15 WIB, beIN Sports 2, SCTV

REDIKSI SKOR Barcelona vs Real Madrid, Jadwal Liga Spanyol 2016 Live Stream di SCTV (3/12) : Perang Klub Raksasa Spanyol. Barcelona akan berhadapan dengan Real Madrid di pekan ke-14 La Liga Spanyol yang akan berlangsung pada hari Sabtu malam (03/12/2016) pukul 22.15 WIB. Blaugrana akan menyambut Los Blancos untuk berlaga di Camp Nou, Barcelona.

PREDIKSI Barcelona vs Real Madrid. Sesuai jadwal La Liga Spanyol 2016, Siaran langsung pekan ke-14 La Liga Spanyol antara Barcelona kontra Real Madrid pekan ini ada dalam jadwal bola televisi nasional SCTV. Namun penggemar La Liga Spanyol di Indonesia juga bisa nonton Barcelona vs Real Madrid melalui TV online secara live streaming.

Sekedar info, selain Barcelona kontra Real Madrid, jadwal pekan ke-14 La Liga Spanyol juga menggelar beberapa pertandingan La Liga menarik. Diantaranya Atletico Madrid vs Espanyol.

Prediksi Skor dan Line-Up Susunan Pemain Barcelona VS Real Madrid La Liga Spanyol 2016.

Prediksi Barcelona vs Real Madrid.  Tak dapat dipungkiri bahwa Barcelona tidak berada dalam bentuk terbaiknya saat ini, meskipun tidak sepenuhnya buruk. Bermain imbang dua kali secara beruntun di pertandingan terakhirnya, atau bahkan tiga kali dalam lima laga terakhir lintas kompetisi (2 menang, 3 seri), bukanlah hasil terbaik bagi klub raksasa sekelas Barca.

Demikian pula ketinggalan 6 poin dari Real Madrid yang menempati posisi puncak klasemen sementara La Liga Spanyol hingga pekan ke-13, Barca 27 poin dan Real Madrid 33 poin, menggambarkan betapa Los Blancos sedang berada di atas angin sementara skuad asuhan Luis Enrique terbilang cukup terpuruk. Meraih 27 poin dalam 13 pertandingan perdana liga menjadi start terburuk Barca sejak musim 2007/2008 (juga meraih 27 poin), yakni ketika mereka mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Hasil imbang 1-1 yang diraih dalam kompetisi perdana Copa del Rey pada Kamis dini hari (1/12/2016) menambah kekecewaan Barca. Pasalnya, lawan mereka saat itu merupakan klub lapis ketiga di Spanyol, Hercules, yang notabene berbeda kelas dengan klub sekelas Barcelona. Terlebih lagi di saat yang nyaris bersamaan, Real Madrid pesta gol dan sukses menaklukan Cultural Leonesa (6-1, agregat 13-2) juga dalam kompetisi Copa del Rey.

Kebalikan dari Barcelona, Real Madrid tengah berada di bentuk terbaiknya. Skuad asuhan Zinedine Zidane tersebut tak terkalahkan sejak bulan Februari tahun ini dalam kompetisi Liga Spanyol. Bersama Zidane, Los Blancos melewati 25 laga beruntun di La Liga tanpa pernah kalah (22 menang, 3 seri) dan berhasil mencetak gol di seluruh laga tersebut dengan rata-rata 3 gol per pertandingan.

Di lintas kompetisi, dalam 24 laga yang dihadapi di musim ini, Real Madrid hanya sempat mengalami satu kali kalah yakni di bulan Juli 2016 ketika menghadai Paris Saint-Germain (1-3). Selebihnya, Real Madrid membukukan 18 kali menang dan 5 hasil imbang.

Prediksi Barcelona vs Real Madrid. Meskipun terlihat lebih unggul dibandingkan Barca, namun Real Madrid kali ini kehilangan salah satu bintang andalannya, Gareth Bale. Mantan pemain Southampton dan Tottenham Hotspur tersebut mengalami cedera engkel ketika Real Madrid meraih kemenangan dari Sporting Lisbon pada 23 November silam yang membuatnya harus menjalankan operasi.

Bahkan, di luar perkiraan, Bale disinyalir berpotensi melewatkan 25 laga selanjutnya bersama Real Madrid dan kemungkinan masih absen memperkuat tim Wales untuk menghadapi Irlandia di bulan Maret tahun depan dalam kualifikasi Piala Dunia 2018.

Selain Bale, Toni Kroos juga disinyalir akan melewatkan laga bergengsi El Clasico Barcelona vs Real Madrid besok malam. Namun, Casemiro kemungkinan akan kembali memperkuat tim-nya.

Sebaliknya, diperkirakan nyaris seluruh skuad Barcelona siap tanding dalam El Clasico kali ini. Setelah sempat mengalami krisis cedera pemain, akhirnya berangsur-angsur para pemain andalan Blaugrana pulih. Dan menyambut El Clasico, Jordi Alba, Gerard Pique, hingga Andres Iniesta dikabarkan fit dan siap tanding.

Jeremy Mathieu sepertinya menjadi satu-satunya pemain Barca yang absen saat menghadapi Real Madrid. Di awal minggu ini, klub mengungkapkan bahwa Mathieu mengalami kemunduran dari proses pemulihan cedera betis yang dialaminya.

Prediksi Line-Up Susunan Pemain Barcelona VS Real Madrid

Barcelona : Ter Stegen; Jordi Alba, Mascherano, Pique, Sergi Roberto; Andre Gomes, Busquets, Rakitic; Messi, Suarez, Neymar. Pelatih : Luis Enrique.

Real Madrid : Navas; Marcelo, Varane, Ramos, Carjaval; Kovacic, Modric, Isco; Ronaldo, Benzema, Vazquez. Pelatih : Zinedine Zidane.

Prediksi skor Barcelona vs Real Madrid. Dalam 172 laga ‘El Clasico’ yang pernah digelar, Real Madrid juga masih unggul dengan 72 kali menang (total 280 gol). Sedangkan 100 pertandingan lainnya berakhir dengan 68 kemenangan Barcelona (total 273 gol) dan 32 kali seri.

Jika dikhususkan pada El Clasico yang digelar di Camp Nou, maka Barcelona berhasil meraih 49 kemenangan, Real Madrid membukukan 20 kemenangan, dan 17 laga lainnya berakhir imbang. Namun, Barca menuai kekalahan di pertemuan h2h terakhirnya bersama Real Madrid yang berlangsung di Camp Nou pada bulan April 2016.

Sempat unggul lewat gol perdana Gerard Pique di menit ke-56, Barcelona akhirnya harus mengakui keunggulan Real Madrid di hadapan supporter-nya saat itu setelah Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo mencetak gol berturut-turut di menit ke-62 dan ke-85.

Prediksi Skor Akhir Hasil Barcelona VS Real Madrid “La Liga Spanyol”

Barcelona melangkah ke El Clasico kali ini dengan kondisi yang belum stabil. Sebaliknya, Real Madrid tengah berada dalam bentuk terbaiknya. Namun absennya Bale dan Kroos menjadi keuntungan tersendiri bagi Barca yang hampir turun dengan kekuatan penuh. Kedua klub raksasa ini memiliki peluang yang nyaris imbang untuk meraih 3 poin penuh. Namun jika harus memilih, Real Madrid sepertinya memiliki peluang sedikit lebih banyak untuk memenangkan El Clasico ini.

Prediksi skor Barcelona vs Real Madrid. Pembaca lebih memilih tim Real Madrid yang akan memenangkan pertandingan lawan Barcelona di pertandingan ke-14 La Liga Spanyol pekan ini dengan prosentasi sekitar 37% vs 49%. Prediksi skor akhir hasil pertandingan bola Barcelona vs Real Madrid adalah 1-2.

Berikut lima pertandingan terakhir dan pertemuan langsung Barcelona VS Real Madrid :

##Head to Head Barcelona vs Real Madrid
03/04/16 Barcelona 1 – 2 Real Madrid
22/11/15 Real Madrid 0 – 4 Barcelona
23/03/15 Barcelona 2 – 1 Real Madrid
25/10/14 Real Madrid 3 – 1 Barcelona
17/04/14 Barcelona 1 – 2 Real Madrid

##Lima Pertandingan Terakhir Barcelona
01/12/16 Hercules 1 – 1 Barcelona
28/11/16 Real Sociedad 1 – 1 Barcelona
24/11/16 Celtic 0 – 2 Barcelona
19/11/16 Barcelona 0 – 0 Malaga
07/11/16 Sevilla 1 – 2 Barcelona

##Lima Pertandingan Terakhir Real Madrid
01/12/16 Real Madrid 6 – 1 Cultural Leonesa
26/11/16 Real Madrid 2 – 1 Sporting Gijon
23/11/16 Sporting Lisbon 1 – 2 Real Madrid
20/11/16 Atletico Madrid 0 – 3 Real Madrid
06/11/16 Real Madrid 3 – 0 Leganes

Source: 7up2