Showing posts by: admin

Pemain Bola Keturunan Indonesia ini Ternyata Bergaji Tertinggi Ketiga di Italia

Gelandang Radja Nainggolan dikabarkan sudah mendapatkan kontrak baru dari klub yang saat ini dibelanya AS Roma. Dalam kontrak baru ini, ia akan mendapatkan tambahan gaji dalam jumlah yang fantastis.

Dikutip dari ESPN, selangkah lagi Nainggolan dan Roma akan segara mengumumkan kesepakatan yang sudah terjalin. Nainggolan mendapatkan kontrak hingga tahun 2020 yang akan datang.

Pada kontrak yang sebelumnya, yang baru akan berakhir pada tahun 2018, Nainggolan mendapatkan gaji senilai 3,2 juta euro per tahun. Dan, pada kesepakatan baru ini ia akan mendapatkan gaji sebesar 5 juta euro setiap tahun.

Jumlah tersebut membuat Nainggolan akan menjadi pemain gaji paling mahal ketiga di Serie A. Di atasnya, ada Gonzalo Higuain dan Daniele De Rossi. Higuain yang merupakan pemain termahal di Juve mendapat gaji 7 juta euro per musim, sementara De Rossi mendapatkan 6,5 juta euro.

Perpanjangan kontrak ini sekaligus memupus harapan beberapa klub yang mengincar mantan pemain Cagliari ini. Sebelumnya, ia santer disebut menjadi bidikan klub asal Premier League, Chelsea.

Source: 7up2

Alex Telles, Calon Oriundi alias Pemain Naturalisasi Terbaru Timnas Italia

Oriundi alias pemain naturalisasi mulai jadi bagian tak terpisahkan dari timnas Italia. Nama-nama semacam Mauro Camoranesi, Thiago Motta, Jorginho hingga Eder merupakan beberapa pemain ‘asing’ yang sudah pernah memperkuat Azzurri.

Kini, muncul satu lagi yang disebut-sebut bisa menjadi oriundi terbaru di timnas Italia. Dia adalah bek kiri 23 tahun kelahiran Brasil asal klub Portoyang musim lalu membela Inter Milan, yakni Alex Telles.

Menurut Il Tempo, federasi sepakbola Italia (FIGC) sudah mengamati Telles. Pihak FIGC bahkan kabarnya juga telah menanyakan kepada pemain yang bersangkutan, apakah dia bersedia main untuk Azzurri atau tidak.

Telles lahir di Brasil. Namun, hingga kini, dia belum pernah sekalipun dipanggil tim nasional senior Brasil. Itu membuka pintu baginya untuk memperkuat Italia, yang saat ini dilatih Giampiero Ventura.

Karier Telles di Serie A memang cukup singkat. Namun, ada pelunang baginya untuk kembali ke persepakbolaan Italia – dengan seragam biru tim nasional.

Source: 7up2

Chelsea Ingin Tukar Eden Hazard dengan Bek Juventus ini

Manajer Chelsea, Antonio Conte, berencana menggunakanEden Hazard sebagai alat tawar untuk mendatangkan Leonardo Bonucci ke Stamford Bridge, menurut The Sun.

Sang bek menjadi andalan Conte ketika ia masih menangani Juventus, tim yang ia bawa tiga musim beruntun memenangkan gelar juara Serie A, sebelum akhirnya pergi untuk menangani Italia di 2014

Dan usai The Blues menunjukkan performa mengecewakan di lini belakang, sang manajer disebut siap melepas bintang Belgia untuk meyakinkan Juve guna melepas sang palang pintu.

Bianconeri sendiri sebelumnya disebut siap menerima tawaran dengan nilai tinggi untuk sang pemain, plus Cesc Fabregas, namun Conte percaya bahwa ia bisa mengeluarkan uang yang lebih sedikit dengan mengirim Hazard ke Turin, alih-alih sang gelandang Spanyol.

Source: 7up2

Timnas Inggris Harus Ditangani Pelatih Asal Inggris!!!

Arsene Wenger belum lama ini menjaga jarak dari rumor yang mengaitkannya dengan jabatan sebagai manajer Inggris, dengan mengatakan bahwa tim harus ditangani oleh pria Inggris pula.

Bos Arsenal, yang kini tengah menjalani tahun terakhir dalam kontraknya di Emirates, banyak dijagokan untuk menjadi suksesor Roy Hodgson, sebelum FA menunjuk Sam Allardyce pada Juli silam.

Dan sosok berusia 66 tahun kembali masuk dalam bursa manajer baru Inggris, usai Allardyce mundur dari jabatannya menyusul kasus yang menunjukkan dirinya menjelaskan pada jurnalis mengenai cara mengakali aturan kepemilikan pemain untuk pihak ketiga.

Namun Wenger mengatakan pada beIN Sports: “Itu sangat penting (Inggris ditangani oleh manajer Inggris-red). Saya selalu mengatakan itu. Negara seprti Inggris memiliki gairah sepakbola yang amat besar dan struktur timnas menuntut sosok dari negara mereka sendiri untuk menjadi pemimpin.”

“Jika besok, anda pelatih Prancis dan melawan Inggris dan anda tidak bisa menyanyikan lagu kebangsaan tim yang anda pimpin, itu akan aneh. Prioritas utama saya selalu Arsenal dan menangani tim Inggris lainnya akan berbeda, jadi Inggris selalu memiliki kemungkinan kedua. Namun Arsenal selalu jadi prioritas saya.”

Source: 7up2

Ballack Prediksi Manchester City Jadi Juara EPL

Michael Ballack adalah salah seorang eks penggawa Manchester United. Namun, belum lama ini, dia memberikan dukungan kepada rival sekota mantan timnya. Berdasar informasi, dia sangat yakin tim asuhan Josep Guardiola bakal keluar sebagai kampiun.

Manajer Spanyol menunjukkan start impresif di awal karirnya di Manchester, dengan memenangkan 10 laga perdana di semua kompetisi, termasuk enam di antaranya di Premier League.

Namun, rekornya itu terhenti ketika tim kalah 0-2 dari Tottenham di White Hart Lane pekan lalu. Meski begitu, Ballack yakin Guardiola tetap bisa mempersembahkan trofi Premier League di musim perdananya di Etihad.

“Pekerjaan yang ia lakukan di Bayern Munchen di tiga tahun terakhir benar-benar luar biasa, bahkan tanpa trofi Liga Champions,” tutur Ballack sebagaimana diberitakan talkSPORT pada Jumat (7/10/2016)

“Bagi dia, ini adalah tantangan baru di Manchester City dan anda sudah lihat pengaruh yang ia berikan dalam hal permainan dan penguasaan bola, jadi saya kira Manchester City adalah tim yang layak untuk diunggulkan musim ini – bahkan meski mereka kalah pekan lalu,” tambahnya.

Source: 7up2

Jurgen Klopp Disebut Sebagai Manajer Perfeksionis

Bek sentral Liverpool, Dejan Lovren, menyebut Jurgen Klopp sebagai seorang manajer yang perfeksionis dan ia belajar banyak hal dari manajer asal Jerman tersebut.

Klopp menangani Liverpool sejak Oktober tahun lalu. Berkat polesannya, khususnya di musim ini, performa Philippe Coutinho cs mengalami peningkatan cukup drastis. Bahkan saat ini The Reds disebut-sebut jadi salah satu calon kuat pemenang trofi Premier League musim 2016-17.

Kualitas Klopp pun dipuji oleh banyak pihak. Lovren pun juga tak mau ketinggalan memberikan pujian pada mantan arsitek Borussia Dortmund tersebut. Ia menyebut manajer 49 tahun itu sebagai sosok yang perfeksionis dan ia bisa belajar banyak hal darinya sejauh ini.

“Ia adalah seorang perfeksionis dan sehingga semua orang ingin menjadi seperti dirinya,” seru Lovren pada The Express.

“Anda ingin memberikan kesempurnaan selama latihan dan memberikan 100% di lapangan. Sangat bagus melihat bagaimana intens dirinya saat berada di pinggir lapangan.”

“Ia benar-benar emosional dan menunjukkan itu dalam setiap bagian dari pertandingan. Ada banyak hal yang telah saya pelajari dari dirinya tapi ia bukan hanya seorang manajer yang baik, ia juga adalah orang yang baik,” pujinya.

Source: 7up2

Prediksi Jerman vs Republik Ceko 9 Oktober 2016, Jadwal Siaran Langsung Kualifikasi Piala Dunia Minggu ini di RCTI

Prediksi Jerman vs Republik Ceko 9 Oktober 2016, Jadwal Siaran Langsung Kualifikasi Piala Dunia Minggu ini di RCTI– Match day ke-2 Kualifikasi WC 2018 Zona Eropa dari grup C, Sang juara bertahan Jerman akan menjamu Rep Ceko yang akan berlangsung di Volksparkstadion pada hari Minggu, 9 Oktober 2016, pukul 01:45  dinihari WIB.

Jerman gagal mengkawinkan gelar juara Eropa 2016 dengan  trofi Piala Dunia di musim panas karena mereka tersingkir di babak semi final dari tuan rumah bangsa Perancis. Tim Panser tidak mendapati hasil terbaik mereka di babak grup saat mereka bermain imbang dengan Polandia, mengalahkan Irlandia Utara dengan skor tipis, dan menang melawan Ukraina.

Meski bermain menyerang tapi tim ini tidak memiliki striker kelas dunia, dengan Mario Gotze membuktikan lebih efektif sebagai false nine. Mario Gomez menawarkan sesuatu yang berbeda, tapi ia keluar lebih awal diturnamen karena cedera.

Jerman tampaknya sudah melupakan kegagalan di Euro, dan langsung meraih kemenangan 2-0 atas Finlandia dalam pertandingan persahabatan dan kemudian menang 3-0 di kandang Norwegia untuk membuka kampanye kualifikasi Piala Dunia mereka. Secara keseluruhan mereka telah memenangkan enam, seri dua kali, dan kalah sekali dari sembilan pertandingan terakhir mereka.

Republik Ceko adalah ancaman terbesar Jerman untuk menjadi juara di grup ini untuk lolos otomatis ke Rusia. Namun dengan permainann Republik Ceko yang suram di Prancis pada musim panas, Jerman harusnya bisa melenggang mulus dari grup C ini.

Mereka membuka turnamen dengan kekalahan 1-0 dari Spanyol , seri melawan Kroasia meski sempat dua kali tertinggal. Kekalahan 2-0 dari Turki mengirim mereka pulang dari Prancis, dan meskipun mereka berhasil menang 3-0 di kandang melawan Armenia di pertandingan persahabatan mereka hanya bisa puas bermain imbang tanpa gol di kandang Irlandia Utara dalam pertandingan pertama mereka di Kual. WC 2018.

Ini bisa menjadi hasil yang minor bagi mereka, dimana Irlandia Utara merupakan salah satu ancaman terbesar mereka untuk tempat kedua di grup dan potensi playoff.

Jerman belum tampak seperti tim yang juara di Brasil beberapa tahun yang lalu baru-baru ini. Mereka hanya tiga kali mencatat clean sheet dalam  13 pertandingan terakhir mereka di kandang dan hanya menang lima dari sembilan pertandingan terakhir mereka di kandang. Republik Ceko telah mencetak gol di 15 dari 16 laga awaynya.

Head to head, dalam 6 pertemuan terakhir Jerman menang 4 kali dan Ceko dua kali dimana pertemuan terakhir terjadi di tahun 2007.

Joachim Loew kembali kehilangan triker Mario Gomez cedera di sesi latihan. Mario Gotze dan Kevin Volland mungkin akan diandalkan didepan , dengan nama besar lain seperti Toni Kroos, Mesut Ozil, Thomas Muller, Julian Draxler, Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Manuel Neuer siap bermain dalam laga ini.

Tomas Sivok akan menjadi kapten Ceko. Top Skor tim adalah gelandang Bolek Dockal dengan 6 gol sementara didepan akan ada pilihan antara Matej Vydra, Milan Skoda, atau Vaclav Kadlec.

Prediksi laga, Jerman kami prediksi akan bisa menang dua gol dari rep Ceko.

Prediksi Susunan Pemain Jerman vs Rep Ceko:

Jerman: Manuel Neuer, Benedikt Howedes, Jerome Boateng, Shkodran Mustafi, Jonas Hector, Toni Kroos, Sami Khedira, Julian Draxler, Mesut Ozil, Thomas Muller, Mario Gotze.

Rep Ceko: Petr Cech, Roman Hubnik, Tomas Sivok, David Limbersky, Gebre Selassie, Pavel Kaderabek, Jaroslav Plasil, Tomas Rosicky, Ladislav Krejci, Vladimir Darida, Tomas Necid.

Head to Head Jerman vs Rep Ceko:
18 Okt 2007 (KPE) Jerman 0 – 3 Rep Ceko
25 Mar 2007 (KPE) Rep Ceko 1 – 2 Jerman
24 Jun 2004 (PPE) Jerman 1 – 2 Rep Ceko
04 Jun 2000 (PUC) Jerman 3 – 2 Rep Ceko
01 Jul 1996 (PPE) Rep Ceko 1 – 2 Jerman

Lima Pertandingan Terakhir Jerman:
05 Sep 2016 (KPD) Norwegia 0 – 3 Jerman
08 Jul 2016 (PPE) Jerman 0 – 2 Prancis
03 Jul 2016 (PPE) Jerman 1 – 1 Italia
26 Jun 2016 (PPE) Jerman 3 – 0 Slowakia
21 Jun 2016 (PPE) Irlandia Utara 0 – 1 Jerman

Lima Pertandingan Terakhir Rep Ceko:
05 Sep 2016 (KPD) Rep Ceko 0 – 0 Irlandia Utara
22 Mei 2016 (PPE) Rep Ceko 0 – 2 Turki
17 Mei 2016 (PPE) Rep Ceko 2 – 2 Kroasia
13 Mei 2016 (PPE) Spanyol 1 – 0 Rep Ceko
05 Jun 2016 (PUC) Rep Ceko 1 – 2 Korea Selatan

Source: 7up2

Guardiola Telah Ubah Wajah Sepak Bola Inggris

Mantan kapten Barcelona, Carles Puyol, yakin bahwa Josep “Pep” Guardiola telah mengambil tantangan besar dengan menangani Manchester City. Dia pun menilai mantan pelatihnya itu telah mengubah sepak bola Inggris.

Pep melakukan start bagus di City. Pelatih asal Spanyol tersebut sukses mencatat rekor dengan membawa The Citizens meraih 10 kemenangan beruntun di berbagai kompetisi.

Rekor Pep tersebut putus setelah City bermain 3-3 dengan Celtic di laga penyisihan grup Liga Champions. Setelah itu, Sergio Aguero dan kawan-kawan menelan kekalahan 0-2 dari Tottenham Hotspur di pentas Premier League.

Puyol mengaku yakin Pep bisa membawa Man City bangkit pada pertandingan selanjutnya. Bahkan, menurut Puyol, Guardiola telah mengubah stereotip sepak bola Inggris.

“Premier League adalah tantangan terbesar untuk Guardiola tetapi menurut saya, dia akan mengubah sepak bola di Inggris,” kata Puyol.

“Banyak orang mengatakan bahwa sepak bola di Inggris berbeda dengan negara lain. Namun, gaya permainan Guardiola akan sedikit mengubah sepak bola di sini (Inggris),” tutur Puyol.

Perubahan besar dengan kehadiran Pep adalah mengubah gaya permainan khas Inggris yang melancarkan umpan panjang langsung ke dalam kotak penalti.

“Sepak bola Inggris lebih banyak melancarkan bola langsung ke dalam penalti lawan dengan bek tengah bertubuh besar. Saya tidak bisa bermain di sana karena saya terlalu kecil,” jelas Puyol.

Menurut Puyol, Pep lebih menginginkan City bermain cerdas dari lini belakang mulai dari kiper.

“Itu bukan berarti dia tidak ingin bermain dengan umpan panjang sepertiManchester United saat mereka mencetak sebuah gol dengan tiga sentuhan. Pep lebih ingin menguasai permainan dan bermain dari belakang,” ujar Puyol.

“Saya telah melihat pangaruhnya pada tim sangat cepat. Dia bekerja dengan sangat baik serta memiliki gagasan sangat bagus dan coba ditularkan kepada tim. Dia adalah pelatih terbaik yang pernah melatih saya dan saya senang melihat dia di Inggris,” ucapnya lagi.

Source: 7up2

10 Benteng Pertahanan Terkuat di Eropa Musim Ini

Atletico Madrid dan Bayern Munchen sementara adalah pemilik lini pertahanan terkuat di Eropa musim 2016/17. Tim besutan Diego Simeone dan Carlo Ancelotti itu sama-sama baru kebobolan cuma dua gol di liga.

Atletico yang gawangnya dikawal Jan Oblak baru kemasukan dua gol di La Liga, begitu juga Bayern dengan benteng terakhir Manuel Neuer di Bundesliga. Angka kebobolan itu merupakan yang paling rendah dibandingkan tim-tim lain di lima liga top Eropa (Premier League, La Liga, Serie A, Bundesliga, Ligue 1) musim ini.

Paling sedikit kebobolan di 5 liga top Eropa musim 2016/17 sejauh ini:
2 – Atletico Madrid (La Liga)
2 – Bayern Munchen (Bundesliga)
3 – Tottenham Hotspur (Premier League)
3 – FC Koln (Bundesliga)
4 – Juventus (Serie A)
4 – Villarreal (La Liga)
5 – Leipzig (Bundesliga)
5 – Everton (Premier League)
5 – Nice (Ligue 1)
5 – Genoa (Serie A).

Dalam daftar 10 besar di atas, hanya ada satu tim dari Ligue 1 Prancis. Tim tersebut adalah sang pemimpin klasemen sementara Nice, yang saat ini diperkuat striker Italia Mario Balotelli.

Nice baru kebobolan lima gol dalam delapan pertandingan yang sudah mereka mainkan. Nice telah mencetak 14 gol dan meraih enam kemenangan tanpa pernah kalah, yang membuat mereka memimpin klasemen dengan keunggulan satu poin atas Monaco dan empat poin di atas PSG.

Dari Serie A, solidnya pertahanan Juventus sama sekali tidak mengejutkan. Yang mengagumkan adalah fakta bahwa Gianluigi Buffon dan kawan-kawan cuma kebobolan empat gol di liga meski pelatih Massimiliano Allegri rajin merotasi para bek sentralnya.

Semua bek sentral Juventus – Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Mehdi Benatia dan Daniele Rugani – sudah sama-sama memainkan minimal satu pertandingan sebagai starter di Serie A musim ini.

Source: 7up2

Larangan Konyol dari Pelatih-Pelatih Ternama yang Pernah Ada di Sepak bola

Mantan Manajer Sunderland, Paolo Di Canio pernah membuat larangan konyol pada para pemainnya. Pria asal Italia ini melarang para pemain membawa kecap, mayonais, minum Coca Cola dan bahkan menyanyi.

Larangan tersebut diterapkan Di Canio dengan dalih untuk meningkatkan performa pemainnya. Di Canio ingin para pemainnya lebih profesional sebagai pemain sepak bola.

Sayangnya, larangan ini tidak mujarab. Sunderland performanya terpuruk dan Di Canio pun dipecat. Padahal, musim kompetisi kala itu belum berakhir.

Di sepak bola, bukan cuma Di Canio yang pernah menerapkan larangan konyol. Larangan itu mulai dari hal sepele hingga yang tak masuk di akal.

Rata-rata tujuan dari larangan itu adalah untuk meningkatkan performa pemain. Seperti dilansir Footyjokes, berikut 5 larangan konyol yang pernah diterapkan seorang manajer pada para pemainnya:

1. Larangan menggunakan headset

Terlihat konyol. Itulah alasan yang dipakai Mantan Manajer VFB Stuttgart, Alexander Zorniger untuk melarang para pemainnya menggunakan headset ketika di depan publik.

Seperti pernah dilansir Mirror, Zorniger merasa headset yang dikenakan para pemain membuat mereka terlihat konyol. Apalagi, jika si pemain tersebut memiliki ukuran kepala yang kecil.

“Para pemain diizinkan memakai headset di dalam bus tim, bukan di hadapan publik. Ada alasan visual untuk ini. Pemain kecil terlihat konyol dengan headset sebesar kepala mereka,” kata Zorniger.

2. Larangan Menyentuh Tanda This Is Anfield

Menyentuh foto logo Liverpool dengan tulisan ‘This Is An Anfield’ adalah ritual sakral bagi para pemain Liverpool sebelum pertandingan. Para pemain wajib menyentuh tanda yang terletak di lorong pemain tersebut.

Tapi di era Jurgen Klopp kini, para pemain Liverpool dilarang keras menyentuh tanda itu. Manajer asal Jerman itu membuat peraturan, pemainnya baru boleh menyentuh tanda itu lagi begitu mereka sukses mempersembahkan trofi bagi Liverpool.

Di musim lalu, para pemain Liverpool hampir saja kembali bisa menyentuh tanda itu. The Reds masuk final Liga Europa dan berhadapan dengan Sevilla.

Sayangnya, Liverpool kalah telak 1-3 dari tim asal Spanyol tersebut. James Milner dan kawan-kawan harus menunda hasrat mereka untuk menyentuh tanda itu lagi.

3. Larangan Memakai Sandal dan Celana Pendek

Dikenal sebagai pelatih yang cukup ketat soal aturan, Fabio Capello pernah membuat larangan konyol sewaktu melatih tim nasional Inggris. Pelatih asal Italia itu melarang Wayne Rooney dan kawan-kawan memakai sandal, bermain play station dan celana pendek di hadapan publik.

Capello beralasan, dua hal tersebut membuat para pemain terlihat tidak profesional. “Kami profesional. Kami cinta pekerjaan ini dan saya percaya, kami punya kewajiban pada fans untuk bekerja dengan pakaian yang sesuai,” ujar Capello seperti dilansir Sportsnet 2009 silam.

Larangan ini kemudian tidak berlaku lama di timnas Inggris. Pasalnya, Capello hanya melatih timnas Inggris selama empat tahun, ia hengkang usai tak sepakat dengan FA soal pencopotan ban kapten John Terry.

4. Larangan Memakai Sepatu Warna-warni

Sir Alex Ferguson pernah menerapkan larangan ini di Manchester United (MU). Hal itu terungkap lewat penuturan mantan pemain MU, John O’Shea.

Menurut O’Shea, Sir Alex sangat tidak suka ketika pemainnya memakai sepatu warna-warni. Bahkan, para pemain yang tak bermain pun akan kena ‘semprot’ Sir Alex jika mereka nekat memakai sepatu warna-warni.

“Sir Alex tidak suka para pemain muda melampau batas. Dia berpikir, para pemain muda itu harus tetap menapak tanah,” kata salah seorang sumber di Old Trafford 2010 silam, seperti dilansir Daily Mail.

5. Larangan Menggunakan Bahasa Selain Bahasa Inggris

Para pemain hanya boleh berbicara bahasa Inggris. Itulah yang diterapkan Remi Garde sewaktu ia menukangi Aston Villa di musim lalu.

Garde ingin tidak ada batasan bahasa antara para pemainnya.  Ia mau, semua pemain mengerti apa yang dibicarakan pemain lain.

Tapi siasat Garde ini tak terbukti ampuh. Garde tak mampu membawa Aston Villa selamat dari degradasi. Di akhir musim 2015/16, ia pun terpaksa angkat koper dari Villa Park.

Source: 7up2