Piala Dunia 2018, FIFA Gunakan Teknologi Video Hawk Eye

Presiden FIFA Gianni Infantino mengonfirmasi penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) akan digunakan pada Piala Dunia 2018 di Rusia.

VAR hanya dapat meninjau kejadian yang berkaitan dengan gol, kartu merah, kesalahan mengenali pemain, dan keputusan penalti.

“Kami akan menggunakan wasit video karena kami selalu menerima tanggapan positif sejauh ini,” ujar Gianni Infantino.

Bantuan video diperkenalkan untuk pertama kalinya di Piala Dunia Antarklub di Jepang pada Desember tahun lalu. Teknologi itu juga digunakan untuk memperbaiki dua keputusan saat Spanyol mengalahkan Prancis dalam pertandingan persahabatan bulan lalu, serta dalam pertandingan persahabatan Prancis melawan Italia pada September 2016.

Sistem ini telah diuji di beberapa liga domestik, dengan A-League Australia menjadi kompetisi tingkat atas pertama yang menggunakan teknologi itu awal bulan ini. VAR juga bisa digunakan di sepak bola Inggris segera setelah Agustus mendatang.

FA awalnya mengatakan bahwa teknologi tersebut dapat diujicobakan di Piala FA pada Januari 2018, tapi mungkin akan dimulai dari babak pertama Piala EFL.

Teknologi video banyak dibicarakan belakangan ini, terutama setelah klub raksasa Jerman Bayern Munich disingkirkan Real Madrid di babak perempat final Liga Champions dengan agregat 6-3.

Pada pertandingan leg kedua di Stadion Santiago Bernabeu, Bayern Munich dinilai kebobolan oleh dua gol offside Cristiano Ronaldo. Pelatih Bayern Carlo Ancelotti mengatakan bahwa teknologi video harus segera diterapkan karena timnya dirugikan kesalahan pengamatan wasit di pertandingan tersebut.

Kesalahan mengenali pemain oleh wasit juga bisa diantisipasi dengan teknologi video. Dalam pertandingan Arsenal melawan Chelsea beberapa musim lalu, wasit Andre Marriner mengeluarkan kartu merah untuk pemain yang salah, di mana ia mengira Kieran Gibbs yang menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti, padahal sebenarnya Alex Oxlade Chamberlain.

Teknologi video seperti ini telah lama diterapkan di olahraga lain, seperti basket di Amerika Serikat. Di sana wasit bisa memantau dari rekaman tayangan ulang sebelum membuat keputusan krusial yang bisa mengubah jalannya pertandingan.

Source: 7up2

Permintaan maaf, untuk posting ini komentar ditutup