Tindakan-Tindakan Alay Berlebihan yang Pernah Terjadi di Dunia Sepak Bola

Sepak bola merupakan olahraga yang selalu dipenuhi dengan kompetisi. Tidak hanya tim, pemain yang terlibat pun selalu terlibat persaingan tinggi. Seperti halnya bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo dan pemain andalan Barcelona, Lionel Messi.

Dalam delapan tahun terakhir, Ronaldo dan Messi selalu bersaing memperebutkan gelar Ballon d’Or. Messi sudah meraih penghargaan tersebut sebanyak lima kali, sedangkan Ronaldo baru mengoleksi tiga ‘Bola Emas’.

Sebagai pemain terhebat di dunia, Messi sudah memenangkan empat gelar Liga Champions bersama Barcelona. Sedangkan Ronaldo sudah tiga kali menjuarai Liga Champions, dua bersama Real Madrid dan sekali ketika masih memperkuat Manchester United.

Untuk menjadi pemain hebat, biasanya para pemain bintang melakukan hal yang egois. Berikut keegoisan para pemain yang terjadi di lapangan hijau. Simak di halaman selanjutnya.

1.Menolak Diganti

MANCHESTER, ENGLAND - NOVEMBER 01:  Lionel Messi of Barcelona (L) and Neymar of Barcelona (R) are dejected after Manchester City score their thrid goal during the UEFA Champions League Group C match between Manchester City FC and FC Barcelona at Etihad Stadium on November 1, 2016 in Manchester, England.  (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)

MANCHESTER, ENGLAND – NOVEMBER 01: Lionel Messi of Barcelona (L) and Neymar of Barcelona (R) are dejected after Manchester City score their thrid goal during the UEFA Champions League Group C match between Manchester City FC and FC Barcelona at Etihad Stadium on November 1, 2016 in Manchester, England. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)

Oktober 2014, Barcelona menang 3-0 atas Eibar pada ajang La Liga. Dalam pertandingan itu, bintang Los Blaugrana (sebutan Barcelona), Lionel Messi menolak untuk diganti.

Pelatih Barcelona, Luis Enrique ingin mengganti Messi dan memasukkan Munir El Haddadi. Tapi pemain berusia 29 tahun itu menolaknya. Alhasil, Enrique harus menarik keluar Neymar.

Ego besar Messi itu selalu menjadi perbincangan hangat di Spanyol. Kabarnya, striker Timnas Argentina itu memang tidak pernah suka diganti sejak Barcelona masih ditangani Josep Guardiola.

2. Selebrasi Berlebihan

1400964036997_lc_galleryimage_epa04223320_real_madrid_s

Final Liga Champions 2014 mempertemukan dua tim asal Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid. Pada laga yang berlangsung di Estadio da Luz, Lisbon itu, Atletico unggul terlebih dahulu pada menit ke-36 melalui Diego Godin.

Los Blancos –julukan Madrid– baru bisa menyamakan kedudukan pada masa injury time melalui Sergio Ramos. Madrid akhirnya memenangkan Liga Champions 2014 dengan skor 4-1.

Cristiano Ronaldo mencetak gol keempat Madrid melalui titik penalti. Itu merupakan golnya yang ke-17 di pentas Liga Champions musim 2013/14.

Ketika melakukan selebrasi, Ronaldo membuka baju dan memamerkan otot-otonya. Parahnya, selebrasi itu dilakukan pemain berusia 31 tahun tersebut di depan fans Atletico.

3. Melecehkan Lawan

iniesta-personally-called-getafe-midfielder-pedro-leon-to-apologize-for-actions-of-barcelona-players-misguided-halloween-exploits

Pertandingan kandang sangatlah penting bagi semua tim. Namun, Getafe mendapat perlakuan buruk dari Barcelona. Tidak hanya kalah 0-2, Barcelona juga merusak kandang Getafe.

Lionel Messi dan kawan-kawan mengecat ruang ganti Getafe dengan warna merah. Tidak hanya itu, skuat Barcelona yang mengenakan kostum Halloween menganggu konfrensi pers Getafe.

Diiringi teriakan-teriakan histeris, aksi konyol pemain Barcelona benar-benar mengganggu. Saking mengganggunya, pemain Getafe, Mehdi Lacen yang sedang melaukan konfrensi pers terpaksa berhenti berikan keterangan.

4. Mendukung Tim Rival

mariobalotelliacmilanvbolognafczsebzvuyonwl

Maret 2010, Mario Balotelli memakai seragam AC Milan, padahal dia masih menjadi bagian dari tim Inter Milan. Balotelli terlihat memakai seragam AC Milan saat dia muncul dalam sebuah program komedi televisi bernama: Striscia La Notizia.

Balotelli awalnya terlihat kikuk saat sang pembawa acara memberinya seragam Milan. Striker yang saat itu berusia 19 tahun tambah kaget ketika nama dirinya tercantum di bagian belakang kostum plus nomor punggung 45, nomornya di Inter saat ini.

Tapi, pemain yang memiliki darah Ghana itu malah menggunakan jersey Milan. Balotelli memakai jersey Milan karena sedang memiliki masalah dengan pelatih Inter, Jose Mourinho. Ketika itu pemain yang saat ini bermain untuk Nice tidak dimainkan Mourinho dalam tiga pertandingan Inter.

5. Membodohi Klub

ad_176234315-e1437750376814

Dalam dua musim terakhir, Sergio Ramos dikabarkan bakal bergabung dengan Manchester United. Bahkan, pihak Setan Merah (sebutan MU) bersedia memberikan gaji besar kepada bek Timnas Spanyol tersebut.

Namun kesepakatan Ramos antara MU tidak pernah terjadi. Rupanya, Ramos hanya memanfaatkan Setan Merah untuk mendapat kontrak baru yang lebih menggiurkan dari klubnya, Real Madrid.

Bek berusia 29 tahun itu memperpanjang kontrak bersama Madrid pada Juni 2015. Masa bakti Ramos bersama Los Blancos hingga 2020, tiga tahun lebih lama dari kontraknya yang lama.

Source: 7up2

Permintaan maaf, untuk posting ini komentar ditutup