Monthly archives: May 2017

Deretan Klub Paling Lama Pertahankan Gelar Juara Di Lima Liga Top Eropa

Mempertahankan gelar juara merupakan salah satu prestasi yang paling sulit dalam sepakbola, tetapi ada beberapa klub di lima liga top Eropa yang dengan mudah melakukannya.

Beberapa tim, seperti Invicibles Arsenal, mungkin dinobatkan sebagai salah satu skuat terbaik di Premier League, tetapi Arsene Wenger belum pernah berhasil mempertahankan gelar Premier League selama kariernya di London utara dalam dua dekade terakhir.

Hal yang sama juga terjadi pada Manchester City, walau memenangkan gelar pada musim 2011-2012 dan 2013-2014, baik Roberto Mancini dan Manuel Pellegrini tak bisa mempertahankannya. Jadi, kita perlu memberikan penghargaan lebih kepada tim yang berhasil mempertahankan gelar juara.

Premier League: Manchester United 3 – (dua kali: 1998-1999 sampai 2000-2001 dan 2006-2007 sampai 2008-2009)

Retiring iconic Manchester United manager Alex Ferguson (R) and his players hold the Premier League trophy outside the town hall in Manchester, north west England, on May 13, 2013 during the team's victory parade to celebrate winning the Premier League for the 13th time.  AFP PHOTO/ANDREW YATES        (Photo credit should read ANDREW YATES/AFP/Getty Images)

Retiring iconic Manchester United manager Alex Ferguson (R) and his players hold the Premier League trophy outside the town hall in Manchester, north west England, on May 13, 2013 during the team’s victory parade to celebrate winning the Premier League for the 13th time. AFP PHOTO/ANDREW YATES (Photo credit should read ANDREW YATES/AFP/Getty Images)

Tim paling sukses di sejarah sepakbola Inggris, mereka sudah memenangkan 20 gelar Premier League – 13 di antaranya hadir di era Sir Alex Ferguson. Pada dua kesempatan berbeda manajer asal Skotlandia itu membawa Manchester United meraih tiga gelar berturut-turut.

Bundesliga: Bayern Munich- 5 (2012-2013 sampai 2016-2017)

MUNICH, GERMANY - MAY 14: The players of FC Bayern Muenchen celebrate with the Meisterschale after the Bundesliga match between FC Bayern Muenchen and Hannover 96 at Allianz Arena on May 14, 2016 in Munich, Germany. (Photo by Daniel Kopatsch/Getty Images For MAN)

MUNICH, GERMANY – MAY 14: The players of FC Bayern Muenchen celebrate with the Meisterschale after the Bundesliga match between FC Bayern Muenchen and Hannover 96 at Allianz Arena on May 14, 2016 in Munich, Germany. (Photo by Daniel Kopatsch/Getty Images For MAN)

Setelah baru-baru ini mempertahankan gelar Bundesliga dengan kemenangan 5-0 atas Werder Bremen, Bayern kini sudah juara Bundesliga lima kali berturut-turut dan mereka juga kemungkinan besar akan membuatnya menjadi enam tahun depan.

La Liga: Real Madrid – 5 (dua kali: 1959-1960 sampai 1964-1965 dan 1985-1986 sampai 1989-1990)

Deretan Klub Paling Lama Pertahankan Gelar Juara Di Lima Liga Top Eropa3

Mereka berhasil menjuarai La Liga lima kali berturut-turut dalam dua kesempatan. Ini menunjukkan dominasi mereka pada saat ini dan rival terberatnya Barcelona tak punya sejarah seperti ini.

Serie A: Juventus – 5 (dua kali: 1930-1931 sampai 1934-1935 dan 2011-2012 sampai 2015-2016)

TURIN, ITALY - MAY 14:  Juventus FC players celebrate with the trophy after the Serie A match between Juventus FC and UC Sampdoria at Juventus Arena on May 14, 2016 in Turin, Italy.  (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)

TURIN, ITALY – MAY 14: Juventus FC players celebrate with the trophy after the Serie A match between Juventus FC and UC Sampdoria at Juventus Arena on May 14, 2016 in Turin, Italy. (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)

Satu-satunya liga di mana tiga tim berbeda berhasil mempertahankan gelar lima kali berturut-turut. Juventus sangat dominan di Italia sejak 2011 karena duo Milan sudah jauh tertinggal dari mereka. Ini membuat Nyonya Tua semakin nyaman berburu Scudetto. Dan sekarang sedikit lagi mereka menuju enam gelar Serie A berturut-turut.

Serie A: Torino – 5 (1942-1943 dan kemudian 1945-1946 sampai 1948-1949)

Deretan Klub Paling Lama Pertahankan Gelar Juara Di Lima Liga Top Eropa5

Torino punya masa kejayaan yang patut dibanggakan. Mereka pernah mengambil alih kendali sepakbola Italia. Serie A sempat dihentikan pada musim 1943/1944 dan 1944/1945 karena Perang Dunia II, tetapi mereka masih bisa melanjutkan dominasinya setelah itu.

Serie A: Inter – 5 (2005-2006 sampai 2009-2010)

Inter Milan's Argentinian defender and captain Javier Aldemar Zanetti lifts the trophy to celebrate the 17th Italian serie A football championship, "scudetto", at the end of the Serie A football match Inter Milan vs Atalanta at San Siro Stadium  in Milan on  May 31, 2009. AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE (Photo credit should read GIUSEPPE CACACE/AFP/Getty Images)

Inter Milan’s Argentinian defender and captain Javier Aldemar Zanetti lifts the trophy to celebrate the 17th Italian serie A football championship, “scudetto”, at the end of the Serie A football match Inter Milan vs Atalanta at San Siro Stadium in Milan on May 31, 2009. AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE (Photo credit should read GIUSEPPE CACACE/AFP/Getty Images)

Di antara era kempimpinan Roberto Mancini dan Jose Mourinho, Nerazzurri berhasil memenangkan lima gelar Serie A berturut-turut. Namun, sekarang berbeda, mereka dianggap sebagai sebuah klub yang mencoba mendapatkan kembali kejayaan mereka di masa lalu dan enam tahun terakhir mereka bukan ancaman bagi Juventus.

Ligue 1: Lyon – 7 (2002-2008)

Lyon's players hold the trophy on the podium as they celebrate at the end of the French L1 football match Auxerre v. Lyon on May 17, 2008 at the Abbe Deschamps stadium in Auxerre, western France. Lyon wrapped up their seventh straight French championship with a 3-1 win at Auxerre. AFP PHOTO FRANCK FIFE (Photo credit should read FRANCK FIFE/AFP/Getty Images)

Lyon’s players hold the trophy on the podium as they celebrate at the end of the French L1 football match Auxerre v. Lyon on May 17, 2008 at the Abbe Deschamps stadium in Auxerre, western France. Lyon wrapped up their seventh straight French championship with a 3-1 win at Auxerre. AFP PHOTO FRANCK FIFE (Photo credit should read FRANCK FIFE/AFP/Getty Images)

Sebelum Paris Saint-Germain diambil alih pengusaha kaya Qatar, Lyon-lah yang paling dominan di Ligue 1. Jacques Santini, Paul Le Guen dan Gérard Houllier memberikan trofi berturut-turut kepada Lyon, meraih gelar juara antara tahun 2002 sampai 2008. Tetapi saat ini Lyon kesulitan untuk kembali menjadi penantang juara.

Source: 7up2

UEFA Akan Terapkan Aturan Baru Adu Penalti

Apakah Anda merasa bosan dengan drama adu penalti dalam pertandingan sepak bola saat ini? Mungkin bagi Anda tidak. Tapi buat uni sepak bola Eropa (UEFA), bisa jadi jawabannya kurang menarik.

Ya, seperti dilaporkan The Independent pada Kamis (4/5/2017). UEFA akan mencoba sistem adu penalti baru bernama ‘ABBA’. Sistem ini segera menjalani pengujian di turnamen sepak bola UEFA U-17, untuk pria di Kroasia (3-19 Mei), sedang buat wanita di Republik Ceko (2-14 Mei).

Seperti diketahui sistem drama tos-tosan dalam sepak bola sekarang, setiap tim/klub secara bergantian melakukan eksekusi penalti ke gawang lawan untuk lima kesempatan awal.

Namun dalam sistem ABBA yang dicetuskan oleh IFAB sebagai badan pembuat aturan sepak bola. Dalam sistem ini akan terjadi pergantian urutan menembak ke gawang dengan mengadopsi sistem tie break di pertandingan tenis.

Nantinya tim A akan mengambil eksekusi 12 pas yang pertama. Tapi tim B, bakal menendang pada kesempatan kedua dan ketiga. Tim A kembali mengeksekusi penalti pada kesempatan keempat dan kelima.

Kalau berlanjut hingga kedua tim masing-masing telah melaksanakan lima tembakan. Maka dalam sudden death, sistem urutan tersebut kembali diterapkan.

Hanya saja, IFAB yang telah menyetujui sistem baru ini pada Maret 2017. Mengakan bahwa dalam penelitian mereka, tim yang lebih dulu mengambil tendangan penalti, memiliki kemungkinan memenangkan tos-tosan sistem ABBA di angka lebih besar (56 persen di Liga Europa dan 63 persen di Liga Champions, dengan ada pula tes di Piala Dunia, piala domestik dan kompetisi internasional).

Tentu saja itu merupakan hasil yang bisa memberikan keuntungan untuk sebuah tim (pertama). “Hipotesisnya adalah, pemain yang mengambil tendangan kedua, akan berada dalam kondisi tekanan mental yang lebih besar,” beber UEFA.
“Jika penalti pertama lawan secara beruntun masuk, sebuah kegagalan pada tendangan eksekutor kedua bisa menyebabkan timnya langsung kalah,” imbuh UEFA.

“Dilihat dari angka (persentase keuntungan tim pertama di atas), itu harus dikurangi secara signifikan dari waktu ke waktu. Tapi butuh beberapa waktu untuk mengumpulkan ukuran sampel yang bagus. Jadi mungkin sebaiknya kita tidak mengharapkan perubahan besar pada turnamen yang lebih besar dalam waktu dekat,” tutup UEFA.

Berikut penjelasan urutan penendang eksekusi penalti:

Eksekusi 1: Penendang 1 Tim A – Penendang 1 Tim B
Eksekusi 2: Penendang 2 Tim B – Penendang 2 Tim A
Eksekusi 3: Penendang 3 Tim A – Penendang 3 Tim B
Eksekusi 4: Penendang 4 Tim B – Penendang 4 Tim A
Eksekusi 5: Penendang 5 Tim A – Penendang 5 Tim B

Mengapa perubahan diperlukan?

Berdasarkan riset, tim pertama yang mendapatkan kesempatan menjadi eksekutor perdana memiliki peluang menang lebih besar, sekitar 60 persen.

“Hipotesisnya penendang dari tim kedua selalu mendapatkan tekanan yang lebih besar (ketika menggunakan format lama),” jelas UEFA dalam rilis resminya.

Source: 7up2

Daftar Belanja Pemain Pep Guardiola Bikin Bos Man City Pusing

Keinginan Manajer Manchester City, Josep Guardiola merombak skuatnya pada musim depan bisa menjadi tekanan untuk direktur olahraga Txiki Begiristain. Pasalnya, dalam beberapa musim belakangan, urusan transfer yang disetujui Begiristain justru menjadi sia-sia.

Sejak berada di Etihad pada 2012, Begiristain kerap membuat transfer besar untuk City. Meski beberapa diantaranya terbilang sukses bersama City, tetapi ada juga yang dibanderol mahal namun justru menjadi cadangan.

Dua di antaranya adalah Eliaquim Mangala dan Wilfried Bony. Mangala direkrut dari FC Porto dengan dana 42 juta pounds atau setara dengan Rp 720 miliar. Sedangkan Bony dibeli seharga 27 juta pounds. Keduanya pun kini bernasib sebagai pemain pinjaman. Mangala dipinjamkan ke Valencia, Bony ke Stoke City.

Di luar itu, kombinasi Guardiola dengan Bergiristain juga mampu mendatangkan pemain tepat sesuai kebutuhan City. Itu terjadi pada diri Gabriel Jesus. Gabriel direkrut pada awal musim ini dari Palmeiras dengan biaya 30 juta pounds (sekitar Rp 514 miliar).

Meski tiba di Manchester pada Januari lalu, tetapi Gabriel bisa memberikan dampak untuk City. Di tengah bermasalahnya Sergio Aguero, Gabriel total sudah mengemas empat gol di Liga Primer. City pun banyak berharap kepada pemain asal Brasil itu untuk musim depan.

Pada musim baru nanti, manajemen dilaporkan siap mengeluarkan banyak biaya yang mencapai 200 juta pounds untuk menjadikan City penantang kelas utama di Inggris dan Eropa. Hanya, kompensasinya, Pep dan Begiristain wajib memberikan trofi penting pada musim depan.

Dalam bidikan Pep sejauh ini, beberapa nama tenar yang tidak harganya murah dimasukan ke dalam daftar belanja. Sebut saja Alexis Sanches dari Arsenal (50 juta pounds) atau Kyle Walker dari Tottenham Hotspur (40 juta pounds).

Begiristain juga bisa mengurani beban pengeluaran dan tekanan pekerjaan dengan menjual pemain utama mereka. Gelandang City Kevin De Bruyne yang diinginkan Bayern Muenchen bisa dihargai 55 juta pounds.

Source: 7up2

Diego Costa Gabung ke Liga China, Conte Inginkan Morata

Klub asal Chinese Super League, Tianjin Quanjian, dikabarkan The Telegraph, Kamis (4/5/2017), optimistis dapat menyelesaikan proses transfer penyerang Chelsea, Diego Costa, pada musim panas mendatang dengan nilai kesepakatan sebesar 76 juta pounds (Rp 1,3 triliun).

Nama Diego Costa kembali mencuat setelah media-media Spanyol mengabarkan sang pemain telah menandantangani kesepakatan pra-kontrak dengan Tianjin Quanjian. Kabar ini muncul setelah Diego Costa bersama sang agen, Jorge Mendez, mengadakan pertemuan dengan wakil Tianjian Quanjian, di London, pekan lalu.

Diego Costa diberitakan bakal menerima gaji 25 juta pounds (Rp 437 miliar) per pekan di China. Jumlah tersebut bakal menjadikan Diego Costa sebagai pemain bergaji tertinggi di Chinese Super League.

Meski begitu, menurut The Telegraph, berdasar keterangan sumber dekat sang pemain, Diego Costa belum mencapai kata kesepakatan apapun dengan Tianjin Quanjian. Menurut sumber tersebut, Diego Costa bisa saja menolak tawaran Tianjian Quanjian jika mendapat proposal lebih besar dari klub-klub lain, seperti Paris Saint-Germain dan Inter Milan, yang diberitakan juga tertarik merekrutnya.

Sumber tersebut menambahkan, Diego Costa sebenarnya berkeinginan hijrah ke Prancis. Namun, PSG dalam beberapa pekan terakhir gencar diberitakan lebih tertarik mendatangkan striker Borusia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang.

Jika transfer Diego Costa ke China terealitasi, Chelsea secara total bakal mendapatkan 161 juta pounds (Rp 2,7 triliun) dari penjualan pemain berusia 28 tahun tersebut dan Oscar, serta Ramires yang lebih dulu berkarier di Chinese Super League.

Dan kini sang striker justru dikabarkan hampir pasti bakal bermain di Tiongkok. Disebutkan bahwa ia sudah menandatangani sebuah perjanjian pra-kontrak dan Chelsea akan menerima sekitar 76 juta pounds untuk servisnya.

Costa, yang kini berusia 28 tahun, telah mencetak 20 gol di semua kompetisi untuk The Blues musim ini.

Andai memang ia pergi, Conte disebut akan mendatangkan Romelu Lukaku atau Alvaro Morata sebagai penggantinya.

Source: 7up2

Julian Nagelsmann, Pelatih yang Sukses Ikuti Kisah Dongeng Leicester City

Dunia sepak bola mulai “keranjingan dongeng”. Setelah Leicester City menjuarai Liga Primer Inggris 2015-16, dongeng baru muncul di tanah Jerman.

Dongeng itu ditulis anak muda berusia 29 tahun, Julian Nagelsmann. Ia adalah pelatih kepala klub Hoffenheim, klub dari kota di selatan Frankfurt dan di utara Stuttgart, Jerman.

Nagelsmann membuat berita karena berhasil mengantar tiket ke Liga Champions untuk pertama kali sepanjang 117 tahun usia Hoffenheim. Kepastian itu diperoleh usai menempati posisi tiga klasemen Bundesliga.

Posisi Hoffenheim memang masih bisa berubah karena Bundesliga memiliki tiga laga sisa. Sementara Borussia Dortmund duduk di posisi empat dengan selisih satu poin (58 dan 57).

Namun Hoffenheim tetap tidak akan anjlok lebih dari posisi empat karena Hertha Berlin di posisi lima hanya bisa mengumpulkan poin maksimal 55. Adapun Bundesliga punya jatah mengirim empat wakil ke Liga Champions.

Namun andai Hoffenheim mengakhiri Bundesliga di posisi empat, mereka akan memulai Liga Champions 2017-18 dari putaran play-off kualifikasi.

Tiket Hoffenheim ke Liga Champions ditentukan oleh gol Benjamin Hubner untuk mengalahkan Eintracht Frankfurt 1-0. Kemenangan itu yang memastikan nilai 58 mereka tak lagi bisa dikejar tim di luar empat besar.

Kamis mendatang (6/5), Hoffenheim akan menjalani partai “final” di kandang Dortmund. Siapa menang akan memastikan posisi tiga. Hubner mengatakan Hoffenheim tidak tertekan.

“Tekanan ada pada Dortmund. Kami ke sana untuk meraih hasil bagus,” tukas pemain 27 tahun ini dalam laman Bundesliga.

Mengejutkan publik

Kembali ke Nagelsmann, ini adalah buah tangan dinginnya.

Nagelsmann ditunjuk menjadi pelatih utama Hoffenheim setelah Huub Stevens mundur karena masalah kesehatan pada awal 2016. Ketika Nagelsmann masuk, posisi Hoffenheim terancam degradasi.

Keputusan Hoffenheim mengangkat derajat Nagelsmann dari pelatih tim U-19 ke tim senior memang aneh. Tentu saja, seperti ditulis Sky Sports, siapa yang tidak heran melihat ada anak muda 28 tahun –setahun silam– dipercaya menangani tim untuk berjibaku di pentas Bundesliga –satu dari lima kompetisi domestik paling elite di dunia.

Namun Nagelsmann, yang mendapat kontrak penuh tiga tahun, belum berhenti membuat kejutan. Pelatih termuda sepanjang sejarah Bundesliga itu berhasil menyelamatkan Hoffenheim dari degradasi.

Nagelsmann membawa Hoffenheim meraih 23 poin dari 42 poin yang mungkin diambil sejak masuk ke tim pada Februari 2016. Dan musim ini, musim penuh pertamanya sebagai pelatih tim senior, Hoffenheim hanya kalah tiga kali dalam 31 pertandingan Bundesliga.

Itu adalah jumlah kekalahan paling sedikit kedua di Bundesliga musim ini setelah sang juara Bayern Muenchen. Itu sebabnya Hoffenheim bisa meraih tiket ke Liga Champions.

Lantas apa rahasia Nagelsmann, yang tak pernah bermain untuk tim senior karena cedera lutut serius?

Ini memang tak lazim. Inilah sebuah insting dan perhitungan sepak bola Jerman yang penuh inovasi –terutama Hoffenheim. Klub yang berdiri pada 1899 ini punya naluri kuat pada seorang pelatih.

Pada 2006, Hoffenheim berani mengontrak pelatih Ralf Rangnick meski masih berada di kompetisi regional. Rangnick berhasil membawa Hoffenheim naik ke Bundesliga 2 dan setahun kemudian menjadi runners-up Bundesliga 1.

Namun keberhasilan itu dicibir publik Jerman, tentu saja kecuali para penduduk kawasan Hoffenheim yang justru masuk kategori perdesaan. Sukses Hoffenheim disebut menyalahi tradisi Jerman; hanya membeli pemain-pemain binaan klub lain, bahkan pelatih, dan bukan mendidik dari bawah.

Tetapi keberadaan Nagelsmann seharusnya bisa menghapus cibiran itu. Nagelsmann bukan siapa-siapa ketika masuk Hoffenheim.

Sang bos klub Dietmar Hopp tak melulu menggunakan kekuatan uangnya untuk merekrut barang jadi. Pengusaha perangkat lunak komputer itu paham bahwa sepak bola harus dibangun dari bawah dan Nagelsmann adalah salah satu buktinya.

“Ini langkah berani, tapi kami melihat bakat besar Nagelsmann. Kami harus memberinya kesempatan,” ujar Direktur Sepak Bola Hoffenheim, Alexander Rosen, soal penunjukkan Nagelsmann.

Era baru manajemen sepak bola

Cedera serius boleh saja mengakhiri mimpi Nagelsmann untuk menjalani profesi pemain profesional. Dia kemudian menjalani empat semester di fakultas bisnis universitas, tapi minatnya pada sepak bola belum berubah.

Nagelsmann pun banting setir mempelajari Sports Science. Kali ini, demikian ditulis These Football Times, dia membuka jalur ke dunia pelatih sepak bola.

Nagelsmann juga menyerap banyak ilmu dari pelatih-pelatih senior karena kebetulan kariernya dijalani sebagai asisten pelatih. Salah satu pelatih yang memberi pengaruh besar padanya adalah Thomas Tuchel, pelatih Dortmund yang pernah membinanya sebentar di Augsburg.

Bahkan berkat rekomendasi Tuchel pula Nagelsmann bisa mengambil sertifikat kepelatihan kelas A. Nagelsmann juga dipuji karena berhasil menggabungkan seni manajemen dan kedisiplinan pada para pemainnya.

Mario Harter, jurnalis Sky Sports Jerman, mengatakan bahwa Nagelsmann tak pernah menggunakan taktik yang sama dari satu laga ke laga berikutnya. Dia selalu fleksibel dan terus mengubah timnya.

“Musuh terbesar para pemain adalah rutinitas, itu filosofi Nagelsmann,” ujar Harter bersaksi.

Persiapan Nagelsmann sebelum laga juga tak biasa. Menurut para jurnalis Jerman, Nagelsmann biasa mengunci diri di dalam ruangan sambil membawa pulpen dan buku tulis kecil untuk menggodok taktik.

Urusan taktik, dalam usia 29 pula, Nagelsmann disebut salah satu pelatih terbaik di Bundesliga. Gaya permainan Hoffenheim disebut perpaduan filosofi Arsene Wenger, Pep Guardiola, Jose Mourinho, dan legenda Johan Cruyff.

Namun taktik Nagelsmann tak pernah komplek, bahkan cenderung sederhana. Dia biasa menggunakan formasi 3-5-2 dengan kembangan 3-1-4-2, tapi tak menganggap penting hal itu. Nagelsmann lebih fokus pada micro tactics.

“Itu cuma soal (jarak) lima atau 10 meter, soal 4-4-2 atau 4-2-3-1. Padahal intinya Anda cuma mengikuti sebuah kick-off dan mungkin hanya delapan kali dalam sebuah laga, ungkap Nagelsmann dikutip The Guardian.

Maksudnya, hal paling penting dalam pertandingan adalah memastikan tim mencetak gol dan tidak kebobolan. Nagelsmann tidak melihat formasi sebagai hal yang lebih penting dibanding bagaimana cara para pemain menembus blokade lawan atau menahan serangan lawan.

Dia juga sadar bahwa dalam usia 29 bakal sulit untuk mengarahkan para pemainnya yang sebaya dan beberapa bahkan lebih tua. Itu sebabnya Naggelsmann mengadaptasi pendekatan egaliter.

“Nagelsmann tak punya kantor pribadi di Hoffenheim. Dia berbagi ruangan dengan para asistennya dan itu sangat penting baginya,” imbuh Harter.

Nagelsmann menjelaskan bagaimana dia menerapkan pentingnya pendidikan, aplikasi program latihan, dan membedakan manajemen kolektif serta individu. Menurutnya, seorang pelatih harus bisa mencari solusi taktik untuk lawan berbeda.

Namun pada saat bersamaan, pelatih juga harus mampu mengelola 22 atau 23 pemainnya yang tentu berbeda satu dengan lainnya. Pelatih mesti bisa mengarahkan mereka ke satu tujuan.

“Anda harus bisa menangani seorang pemain, memotivasinya, dan seterusnya. Tidak ada bedanya menangani pemain muda dan pemain berpengalaman,” ujar Nagelsmann yang mencintai pekerjaannya.

Source: 7up2

Chelsea Bisa Juara Liga Inggris Karena Conte Lebih Kaya Taktik Daripada Pesaingnya

Legenda Chelsea Pat Nevin mengungkapkan bahwa mantan timnya itu sangat beruntung memiliki sosok pelatih yang kaya akan taktik, dibanding dengan pelatih-pelatih lainnya di Liga Inggris.

Ketika Manchester United mengalahkan Chelsea 2-0 akhir bulan lalu, bahwa banyak orang berpikir permainan The Blues sudah mudah ditebak dan mudah dikalahkan. Jose Mourinho selaku pelatih Setan Merah saat ini, menginstruksikan Ander Herrera untuk menjaga ketat pergerakan Eden Hazard dan strategi itu terbukti ampuh meredam The Blues.

Namun kekalahan atas Red Devils itu tak membekas sama sekali usai Chelsea melanjutkan perjalanannya dengan mulus, yaitu lolos ke final FA Cup dan menang di liga dua kali beruntun. Hal tersebut semakin jelas membenarkan bahwa manajer Chelsea berusia 47 tahun itu memiliki banyak taktik untuk melepaskan diri dari kebuntuan.

Hanya butuh waktu satu minggu untuk Conte meramu taktik baru setelah kekalahan di Old Trafford. Mereka menang telak 4-2 atas Spurs di semifinal Piala FA, dan menang dengan skor 4-2 atas Southampton, berlanjut mengalahkan Everton 3-0.

Maka dari itu, Pat Nevin sama sekali tak ragu akan kualitas yang dimiliki manajer Chelsea saat ini. Nyatanya ia mampu membawa Chelsea keluar dari tekanan dan himpitan pasca kekalahan untuk bisa menemukan lagi bagaimana caranya mengalahkan lawan.

“Selebrasi itu setelah menang 3-0 kontra Everton adalah yang paling meriah untuk dilakukan dengan apa yang sudah terjadi di minggu fenomenal dalam sepakbola untuk klub, salah satunya pertandingan di Merseyside,” tulis Nevin di kolom pribadinya dalam laman resmi Chelsea.

“Lecutan kemenangan Semifinal melawan Spurs, sebuah semangat mengalahkan Southampton di Stamford Bridge dan mengalahkan Everton dengan secara agregat 8-0 di liga musim ini, benar-benar luar biasa,”

“Chelsea sudah mencetak 11 gol hanya berselang delapan hari, jadi semua keterpurukan sudah diatasi dengan baik dan benar-benar saat ini,”

“Hal yang paling tragis dari lawan adalah mereka tidak menemukan jawaban untuk menumbangkan Chelsea dan khususnya taktik dari seorang Antonio yang jenius.”

Nevin juga menjelaskan bagaimana taktik penjagaan ketat terhadap Hazard telah membuat jawaban bagaimana untuk bisa kembali tampil apik. Buktinya saat pertandingan kontra Spurs Conte mencadangkannya, dan hal itu sangat berhasil membuat lawan bingung untuk menerapkan strategi apa.

“Setelah Manchester United dan Jose Mourinho membuat rencana dengan mematikan pergerakan Eden dan Anda mungkin bisa menghentikan Chelsea. Namun minggu lalu Eden diistirahatkan dalam pertandingan kontra Spurs dan kami masih bisa menang,” imbuhnya.

“Dia masih mencetak gol ketika dia datang dari bangku cadangan. Melawan Southampton dia bermain sebagai seorang penyerang hebat dengan Diego Costa dan mereka bak dinamit bergandengan,”

“Everton mencoba membayangi pergerakan Eden, namun itu membuka ruang bagi pemain lainnya. Ini sama halnya seperti Anda meletakkan jari Anda di sebuah lubang tanggul air, tekanan akan terlepas di sisi lainnya. Anda mengabaikan Willian, Cesc, Pedro,” pungkas legenda Chelsea berusia  53 tahun itu.

Source: 7up2

Lionel Messi Bangun Sekolah Untuk Anak-Anak Korban Perang Suriah

Megabintang Barcelona, Lionel Messi tak hanya jago dalam hal menjebol gawang lawan. Tapi, juga piawai dalam menunjukkan jiwa sosial.

Terbaru, Lionel Messi membantu pembangunan ruang-ruang kelas untuk anak-anak Suriah. Tindakan yang dilakukan melalui Leo Messi Foundation tak lepas dari hati Messi yang merasa tersentuh dengan anak kecil yang ingin meneruskan pendidikan di negara konflik.

Bekerja sama dengan UNICEF, Leo Messi Foundation membantu pembangunan 20 ruang kelas di Suriah. Berkat kontribusi ini, lebih dari 1.600 anak di Suriah bisa melanjutkan sekolahnya.

Dilansir oleh Marca, ruang-ruang kelas tersebut juga dilengkapi dengan panel tenaga surya supaya bisa membantu menyediakan lingkungan terbaik untuk belajar di tengah konflik yang memecah belah negara tersebut.

Lebih dari 60% anak-anak sekolah di Suriah terpaksa mengungsi karena perang yang sudah berlangsung selama enam tahun itu. Sekolah membantu anak-anak Suriah agar tetap punya rutinitas di tengah situasi yang jauh dari kata normal.

“Satu hari terlalu banyak. Anak-anak Suriah sudah jadi korban kekerasan dan kekejaman selama enam tahun dalam konflik yang menyandera mereka. Sebagai seorang ayah dan Duta UNICEF, hati saya remuk,” tulis Messi di akun Facebook-nya.

Source: 7up2

Hector Bellerin atau Cesar Azpilicueta yang Bakal Bergabung Barca?

Raksasa La Liga, Barcelona dikabarkan mulai menyiapkan target alternatif andai mereka gagal menggaet bek kanan Arsenal, Hector Bellerin di bursa transfer musim panas nanti.

Sebelumnya Barca memang diklaim menjadikan Bellerin yang sempat menimba ilmu di akademi La Masia sebagai kandidat utama pengisi pos bek kanan musim depan.

Namun kini seperti dilansir Sport, kubu Blaugrana memilih bek Spanyol lain di Premier League, Cesar Azpilicueta sebagai alternatif.

Azpilicueta sendiri diyakini saat ini masih sangat menikmati kariernya bersama Chelsea. Meski demikian, pria 27 tahun itu diklaim bakal mendengarkan tawaran dari klub sekelas Barca.

Selain Azpilicueta, pemain lain yang juga disebut-sebut diminati Barca adalah full-back internasional Jerman milik Bayer Leverkusen, Benjamin Henrich.

Source: 7up2

Inter Milan Tertarik Dengan Gelandang Tengah AS Roma Daniel De Rossi

Inter Milan dilaporkan sedang melakukan kontak dengan gelandang tengah AS Roma, Daniel De Rossi, untuk bergabung di Giusseppe Meazza selama dua tahun.

Menurut surat kabar yang berbasis di Kota Milan, La Gazzetta dello Sport, Il Biscone tengah mencari seorang pemimpin di ruang ganti maupun di atas lapangan hijau. Untuk itu Si Ular mendaratkan pilihan kepada pria 33 tahun yang terlihat sangat matang.

Nantinya De Rossi bakal menemani juniornya di Timnas Italia Roberto Gagliardini di lini tengah Nerazzurri andai sang pangeran kedua Roma itu menerima tawaran untuk bergabung dengan Inter.

Sebelumnya, proses perpanjangan kontrak sang pemain dengan Roma sempat mandek, dan De Rossi ingin lebih dulu mengevaluasi tawaran yang diajukan Il Lupi untuk prospek masa depan. Tak ingin kehilangan salah satu pangerannya Giallorossi pun diberitakan siap mengajukan kenaikan gaji sebesar 5.5 juta Euro per musim dengan durasi masa kerja dua tahun.

Dilansir Football Italia, Rabu (3/5) perekrutan De Rossi tersebut bisa jadi pilihan tepat bagi Inter, mengingat kesebelasan tersebut tak memiliki sosok pemain berwibawa dan tenang dalam mengatur emosional tim di ruang ganti.

Adapun, di usianya yang sudah menuju senja, De Rossi masih menjadi pilar utama Roma musim ini. Ia tetap jadi generator lini tengah tim asuhan Luciano Spaletti. Musim ini, De Rossi tercatat sudah tampil sebanyak 27 kali di Serie A bersama Roma dengan catatan satu gol.

Source: 7up2

Deretan Kiper Muda Berbakat di Dunia Sepak Bola Saat Ini

Dewasa ini, kehadiran kiper dalam dunia sepak bola telah berubah secara drastis. Dari yang cuma sekadar menjaga gawang, sampai kini menentukan aliran bola.

Masih ingat dengan keputusan Pep Guardiola yang mendepak Joe Hart dari Manchester City? Hart didepak karena dianggap tak punya insting memberikan bola dengan baik ke dalam permainan.

Guardiola akhirnya memilih untuk mendatangkan Claudio Bravo. Hart harus puas dipinjamkan ke klub Serie A Torino.

Empat kiper di bawah ini bisa dibilang punya kapasitas demikian. Selain muda, mereka juga punya kemampuan menjadi pelopor serangan.

Tak salah memang memasukkan mereka ke daftar kiper muda paling berharga di dunia. Siapa saja?

1. Loris Karius – 8 juta euro

Didatangkan dari FC Mainz di awal musim, Loris Karius yang berusia 23 tahun diperkirakan akan masuk dan secara permanen menggantikan kiper Belgia Simon Mignolet di Liverpool.

Dia sengaja diturunkan oleh Klopp di turnamen, sementara Mignolet tampil di liga untuk Liverpool. Namun, Karius masih muda dan memiliki fisik dan berpotensi menjadi kiper hebat pada waktunya.

Dalam 16 pertandingan untuk Liverpool musim ini, Karius telah menyimpan enam clean sheet. Yang dia butuhkan hanyalah waktu dan kepercayaan manajernya.

2. Timo Horn – 10 juta euro

Musim brilian untuk FC Koln. Dengan hasil yang luar biasa melawan Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund musim ini, banyak yang berbicara tentang skuat dan manajer Koln.

Satu pemain yang sering menonjol adalah kiper mudanya, Timo Horn. Kiper Jerman berusia 23 tahun itu telah menjadi batu sandungan untuk menyelamatkan tembakan dan mengoordinasi bek dengan baik. Dia cepat, keras dan memiliki fisik untuk menangani tembakan sekeras apa pun.

Meski hanya meraih empat cleansheet dalam 17 penampilan untuk klub musim ini, Horn dipandang sebagai calon kuat kiper nomor satu di Jerman di tahun-tahun mendatang.

3. Ederson – 12 juta euro

Manajer City, Pep Guardiola telah membuat daftar pemain yang diinginkannya musim panas nanti. Ederson menjadi salah satu yang utama.

Kiper asal Brasil itu telah menjadi buah bibir bersama Benfica musim ini. Pada usia 23 tahun, Ederson membuktikan bisa gantikan kiper sekelas Oblak, bahkan lebih baik.

Ederson dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester City, Barcelona dan Bayern Munich dalam beberapa bulan terakhir. Dari 36 pertandingan yang dimainkannya musim ini, Ederson sukses meraih 22 cleansheet yang mengejutkan dan membuatnya menjadi ancaman bagi pemain depan.

4. Sergio Rico – 20 juta euro

Sevilla mengalami musim gemilang di La Liga kali ini di bawah Jorge Sampaoli. Mereka terbukti menjadi kuda hitam di La Liga.

Salah satu alasan keberhasilan mereka adalah pertahanan solid. Dan seseorang yang pantas mendapatkan kredit adalah kiper berusia 23 tahun asal Spanyol, Sergio Rico.

Dengan 17 cleansheet dalam 43 penampilan untuk klub, Rico sedang dalam perjalanan untuk menjadi salah satu penjaga gawang muda terbaik di dunia.

Beberapa klub raksasa mulai mencarinya, seperti Barcelona, Real Madrid, sampai Manchester City.

Source: 7up2